HARIAN KALBAR (SEMARANG) – Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Tavip Agus Rayanto membuka kegiatan Grand Final Apresiasi ASN BKKBN Keren dan Berahlak tingkat nasional, bertempat di Hotel PO, Selasa 25 Juni 2024 pagi. Dia berharap gelaran ini bisa menjadi cermin segenap jajaran ASN di lingkungan BKKBN seluruh Indonesia untuk bekerja semakin baik dengan segudang inovasinya.
“Kegiatan Grand Final Apresiasi ASN BKKBN Keren dan Berahlak ini merupakan rangkaian dari Harganas. Saya berharap kegiatan ASN Keren dan Berahlak ini bisa berjalan baik obyektif dan mencerminkan apa yang menjadi tujuan kita. Saya secara pribadi memberikan apresiasi dan motivasi kepada segenap jajaran ASN di lingkungan BKKBN. Saya harap kegiatan seperti ini tidak berhenti disini,” ujar Tavip.
Menurut Tavip, ASN memiliki value berahlak itu artinya siapapun pemenangnya mereka bisa menjadi penyemangat sekaligus motivator. Mereka ini akan menjadi ASN role model di BKKBN sehingga bisa menjadi contoh kepada ASN lainnya.
Di lomba ini kata dia, para ASN mesti melalui beberapa tahapan. Jurinya juga bukan hanya di internal BKKBN. Tetapi melibatkan dari Universitas Tri Sakti, Menpan RB, BKN dan lainnya. “Saya berharap penilaian yang dilakukan bisa obyektif,” katanya.
Pada kesempatan ini melalui momentum perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang jatuh pada 29 Juni, sudah sejak tiga tahun berjurut dimana isu stunting terus digencarkan dalam upaya di 2045 mendatang menuju Indonesia Emas.
Repetisi ini dianggap perlu karena berdasarkan data SSGI dimana angka prevelansi stunting pada 2022 masih diangka 21,6 persen kemudian pada 2023 masih di 21,5 persen. Tentunya angka ini jauh dari harapan untuk mewujudkan target 2024 sebesar 14 persen.
Sehubungan dengan hal tersebut, ia mengajak semua pihak untuk memanfaatkan momen Harganas ini. Bagaimana cara untuk meningkatkan komunikasi kolaborasi dan sinergi sesuai dengan urusan dan batas kewenangan masing-masing. “Mari kita jadikan peringatan Harganas sebagai daya ungkit dalam penguatan peran keluarga sejak dimulai dari tahap perencanaan keluarga sehingga yang dicita-citakan terwujud,” tandasnya.(*)