HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menjelaskan hingga saat ini angka inflasi Kota Pontianak meningkat 0,03 persen menjadi 2,12 persen dari angka sebelumnya 2,09 persen. Diterangkannya, beberapa harga komoditas mengalami penurunan. Dirinya berharap, angka ini dapat terus diseimbangkan saat mendekati bulan puasa.
“Kondisi harga pada pekan ini cendrung stabil bahkan banyak mengalami penurunan. Kami berharap mudah-mudahan bisa bertahan hingga bulan Februari juga ketika puasa nanti,” paparnya usai Rapat Pengendalian Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian lewat zoom meeting di Ruang Pontive Center, Senin 12 Februari 2024.
Dikatakannya beberapa komoditas seperti beras premium dan bawang putih menjadi penyumbang inflasi. Namun harus diwaspadai juga masih adanya potensi ancaman inflasi dari komoditas lain.
“Salah satu di antaranya yaitu angkutan udara atau tiket pesawat. Kami akan terus menjalin kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah lainnya untuk menekan angka inflasi,” ungkapnya.
Ani kembali menerangkan dalam rapat pengendalian inflasi itu juga dibahas penyumbang inflasi lainnya seperti cabai merah, gula, minyak goreng, daging ayam, telur ayam dan daging sapi. Selain itu pula adalah ikan segar bawang bombay, sawi hijau dan kangkung.
Untuk mengatasi infkasi Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) senantiasa melaksanakan rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Mendagri Tito setiap Senin.
Upaya itu dilakukan untuk memonitor dan mempersiapkan langkah antisipasi apabila terjadi lonjakan harga. Selain upaya di tingkat nasional, Pemkot Pontianak juga rutin melaksanakan pemantauan secara langsung di lapangan untuk mengetahui harga pasar.
“Untuk itu kami bersama instansi terkait juga melakukan pengawasan terhadap proses penyaluran stok barang yang ditingkat distributor,” pungkas Ani. ( *)