Perkuat Kemajuan Pengusaha Malaysia-Indonesia, KJRI Kuching Gelar Festival UKM Kalimantan Pertama

Komsulat Jenderal Republik Indonesia, Raden Sigit Witjaksono bersama Wali Kota Kuching Selatan atau Mayor of Kuching South (MBKS), Wee Hong Seng membuka kegiatan The First Borneo SMEs Festival atau Festival Usaha Kecil dan Menenggah (UKM) Kalimantan Pertama. Kegiatan itu akan berlangsung selama dua hari dari Jumat hingga besok Sabtu 24 Februari 2024, bertempat di kompleks Kantor KJRI Kuching.
Perkuat kemajuan pengusaha Malaysia-Indonesia, KJRI Kuching G gelar Festival UKM Kalimantan Pertama. Foto Ilham.

HARIAN KALBAR (KUCHING) – Komsulat Jenderal Republik Indonesia, Raden Sigit Witjaksono bersama Wali Kota Kuching Selatan atau Mayor of Kuching South (MBKS), Wee Hong Seng membuka kegiatan The First Borneo SMEs Festival atau Festival Usaha Kecil dan Menenggah (UKM) Kalimantan Pertama. Kegiatan itu akan berlangsung selama dua hari dari Jumat hingga Sabtu 24 Februari 2024, bertempat di kompleks Kantor KJRI Kuching.

“Tujuan utama dari kegiatan ini yaitu untuk lebih memperkuat kemajuan bagi para pelaku UKM yang ada di Sarawak Malaysia dan Kalimantan Barat, Indonesia. Ini baru pertama kali, kami berharap kegiatan ini akan terus dapat dilakukan secara kontinyu. Dan, tidak hanya melibatkan para Pengusaha UKM di Kuching dan Kalbar saja, akan tetapi bisa melibatkan lebih luas, untuk seluruh wilayah Kalimantan, termasuk ada Brunai Darussalam. Kemudian,Sabah, Kalteng Kalsel, Kaltara dan Kaltim,” kata Raden Sigit Witjaksono, di Kuching, Jumat 23 Februari 2024.

Bacaan Lainnya
Kegiatan anyaman janur di KJRI Kuching. Foto Ilham.

Mimmpi besarnya lanjut Sigit, KJRI Kuching menginginkan kedepannya dapat melibatkan seluruh pengusaha UKM dari berbagai sektor seperti perdagangan, pariwisata dan sebagainya yang ada di seluruh Indonesia.

“Kegiatan saat ini sebenarnya mengingatkan lankah sebelumnta yang sebelumnya telah dicanangkan, dan kita sama-sama upayakan langkah kecil ini nantinya akan lebih besar dan mampu memajukan perekonomian, khususnya untuk masyarakar di seluruh pulau Kalimantan baik itu masyarakat Indonesia, Malaysia maupun Brunai Darussalam,” kata Sigit.

Kegiatan ini ujar Sigit, mengambil konsep 4 in 1 untuk UKM di Kalimantan, yang diisi dengan kegiatan pameran, seminar dan coaching clinik serta pertemuan bisnis one on one. Dan melibatkan para pelaku usaha disektor jasa, perdagangan, kerajinan, wisata, makanan dan minuman serta banyak lagi yang lainnya.

Sebanyak 21 peserta UKM dari Kalimantan dan Sarawak, kemudian selain pengusaha UKM, festival Borneo ini juga dipergunakan oleh Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI) untuk mempromosikan salah satu budaya nusantara yaitu Merangkai Janur.

Ketua Umum IPBI mendemonstrasikan bagaimana seni merangkai Janur dapat menembus batas negara untuk menjadi budaya dunia. Dengan mengusung tema “Janur Goes to Borneo” IPBI mengundang masyarakat Borneo untuk secara gembira belajar arti seni merangkai Janur.

ASPATAKI juga turut hadir dalam festival ini untuk mendorong pengiriman tenaga kerja yang kompeten dalam rangka pembentukan ekosistem PMI – Perusahaan di Sarawak yang sejahterah dan produktif.

Komsulat Jenderal Republik Indonesia, Raden Sigit Witjaksono bersama Wali Kota Kuching Selatan atau Mayor of Kuching South (MBKS), Wee Hong Seng membuka kegiatan The First Borneo SMEs Festival atau Festival Usaha Kecil dan Menenggah (UKM) Kalimantan Pertama. Foto Ilham
Komsulat Jenderal Republik Indonesia, Raden Sigit Witjaksono bersama Mayor of Kuching South (MBKS), Wee Hong Seng membuka kegiatan The First Borneo SMEs Festival atau Festival UKM Kalimantan Pertama.

Sementara itu, Mayor of Kuching South (MBKS), Dato Wee Hong Seng menyebutkan pihaknya sangat menyambut baik kegiatan “Festival UKM Kalimantan Pertama” yang diinisiasi oleh KJRI Kuching.

“Kami menilai kegiatan festival ini bisa saling memajukan dan menguntungkan kedua belah pihak, khususnya bagi kemajuan para pengusahan UKM Kalimantan disitu ada Indonesia dan Malaysia. Kami juga sependapat dengan pak Konjen RI, kedepan kegiatan ini harus bisa melibatkan semua pihak, dan tidak hanya Indonesia-Malaysia saja tetapi juga melibatkan Brunai Darussalam,” ujar Dato Wee Hong Seng.

Selain itu ujarnya, seiring dengan perperpindahan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia di Kalimantan Timur, maka kerjasama yang dapat menguntungkan kedua belah pihak ini khsusunya antara Indonesia-Malaysia perlu semakin dipererat.

“Kami berharap dengan adanya perpindahan IKN ini dapat menjadi potensi peluang kerjasama antara Indonesia-Malaysia seperti di sektor investasi dan lain sebaginya. Tentu untuk mencapai kemajuan ekonomi bersama ini kita perlu melakukan kerjasama yang baik dan harus melibatkan semua pihak, seperti kegiatan yang di lakukan oleh KJRI Kuching saat ini,” pungkas Dato Wee. (Sy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *