HARIAN KALBAR (KUCHING)- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), Raden Sigit Witjaksono mengatakan KJRI Kuching bersama Ditjen Imigrasi RI telah sukses melaksanakan program Layanan Paspor Istimewa (Lapis) Sarawak. Bahkan dari target yang di tentukan yaitu sebanyak 10 ribu pelayanan pembuatan dokumen baik paspor maupun Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) telah melampaui terget dengan hasil hingga 11.294 pelayana pembaruan dokumen untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal dan bekerja di wilayah Sarawak, Malaysia.
“Kegiatan program Lapis Sarawak ini sudah kamilakukan sejak pertengahan tahun 2023 dan telah selesai di minggu ke tiga bulan Juni 2024 ini. Sebelumnya, di tahun ini sejak April hingga Juni ini KJRI Kuching bersama Ditjen Imigrasi RI telah melaksanakan program Lapis Sarawak di lima area atau tempat yaitu area Kuching tepatnya di Sri Aman dan sekitarnya, kemudian Bintulu, Sibu, Miri dan di Lawas,” kata Konjen RI Kuching, Raden Sigit Witjaksono di Kuching, Selasa 18 Juni 2024.
Sigit menjelaskan, dari 11.294 pembaruan dokumen itu terdiri dari pembaruan paspor sebanyak 4229 dokumen dan SPLP sebanyak 7065 dokumen.
“Kami sangat bersukur melihat hasil pencapaian program Lapis Sarawak ini. Hal ini berkat kerjasama dengan tim perbantuan teknis yang langsung datang dari Ditjen Imigrasi RI di Jakarta. Mereka yang datang terbagi beberapa tim dengan membawa peralatan cukup banyak sekitar sepuluh mesin, sehingga bisa melaksanakan kegiatan pelayanan pembaruan dokumen secara lebih cepat dan langsung di lakukan ke tempat-tempat kerja para WNI kita, terutama di perkenbunan sawit,” papar Sigit.
Menurut Sigit, pelaksanaan program Lapis Sawarak ini merupakan dukungan pemerintah Indonesia melalui KJRI Kuching terhadap program Rekalibrasi Tenaga Kerja 2.0 Kerajaan Sarawak, Malaysia. Selain itu dengan pelaksanaan program Lapis Sarawak ini di harapkan dapat membantu memngurangi persoalan-persoalan undocumented (tidak berdokumen) terhadap WNI dan khususnya para PMI yang banyak bekerja di perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit di wilayah Sarawak Malaysia.
“Program Lapis Sarawak ini sudah selesai kami lakukan, Namun untuk program pelayanan pembaruan dokumen seperti paspor dan SPLP secara langsung atau jemput bola ke para PMI yang bekerja di berbagai perkebunan kelapa sawit akan tetap akan kami lakukan seperti biasa pada hari Sabtu dan Minggu. Hal ini juga dilakukan dengan kerjasama dengan pihak perusahaan perkebunan kepala sawit dimana banyak PMI kita bekerja disana,” tutup Sigit. (SY)