HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Tiga Pelajar SMP Berhasil Tuntaskan Tugas Sebagai Pasukan Penurunan Bendera di KJRI Kuching

Upacara penurunan bendera Merah Putih pada peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI di halaman KJRI Kuching. Foto Ilham.

HARIAN KALBAR (KUCHING)- Tiga orang pelajar yang berasal dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan bangganya mampu menyelesaikan tugasnya sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), pada peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI tahun 2024 yang berlangsung di halaman Kantor Konsulat Jenderal RI (KJRI) Kuching pada 17 Agustus 2024 sore.

Walau baru pertama kali bertugas, ketiga siswa-siswi SMP yaitu Nauren Adila Widiatmoko (siswi kelas 1 SMP), Razik Marza Hernanda (siswa kelas 1 SMP) dan Lutfi Riyota Witjaksono (siswa kelas 2 SMP) berhasil melakukan prosesi menurunkan bendera Merah Putih, pada upacara peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI yang dipimpin langsung oleh Konjen RI Kuching, Raden Sigit Witjaksono.

Bacaan Lainnya

“Jujur untuk menjalankan tugas pertama kali sebagai anggota Paskibra di KJRI Kuching ini, saya agak gugup karena harus menghafal setiap gerak baris berbaris,” ungkap Nauren Adila Widiatmoko yang merupakan putri dari salah satu staf di KJRI Kuching saat di temui usai melakukan tugasnya di Kantor KJRI Kuching.

Namun, karena dengan adanya rasa kekompakan dan optimis yang tinggi, Nauren mengaku merasa lega bisa menyelesaikan tugasnya sebagai anggota Paskibra KJRI Kuching pada upacara penurunan Bendera Merah Putih.

Lain halnya yang dialami Razik Marza Hernanda, ia menyebutkan dirinya merasa bangga dapat dipercayai menjadi anggota Paskibra KJRI Kuching dalam peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI. Razik mengaku walaupun masih ada kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan sebagai Paskibra, namun semua itu ia jalankan dengan penuh keyakinan.

“Kalau buat saya, untuk menjalankan tugas-tugas sebagai Paskibra itu harus dilakukan dengan rasa optimis dan dengan keyakinan. Memang masih ada kesalahan-kesalahan akan tetapi menurut saya hanya sedikit, dan itu saya anggap biasa saja yang penting kita mau berlatih mengasah diri serta menjalin kekompakan antar sesama anggota Paskibra lainnya,” kata Razik yang merupakan putra dari Staf Teknis Imigrasi KJRI Kuching itu.

Konjen RI Kuching Raden Sigit Witjaksono memimpin upacara penurunan bendera pada peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI. Foto Ilham.

Meski mengaku sudah maksimal, Lutfi Riyota Witjaksono menyebutkan dirinya sebagai anggota Paskibra KJRI Kuching merasa gugup saat menjalankan tugas menurunkan bendera Merah Putih. Namun Lutfi mengaku tidak akan takut dan menolak apabila dirinya terpilih kembali sebagai anggota Paskibra, baik itu KJRI Kuching di Sarawak Malaysia, kemudian di tingkat nasional maupun di tingkat provinsi atau kabupaten/kota saat kembali ke Indonesia nanti.

“Kuncinya harus disiplin, mau mengikuti instruksi para pelatih dan rajin berlatih terutama tentang latihan baris berbaris. Dan bukan tidak mungkin apabila nanti saya dipanggil atau terpilih kembali sebagai anggota Paskibra, baik di KJRI Kuching, untuk tingkat nasional, provinsi maupun di di tingkat kabupaten/kota, saya siap,” ungkap Lutfi Riyota Witjaksono yang merupakan putra dari Konjen RI Kuching.

Tidak hanya Lutfi, Razik dan Nauren juga menyatakan siap apabila nanti dipercaya lagi memikul tugas sebagai anggota Paskibra dimanapun.

Sementara itu, Konjen RI Kuching, Raden Sigit Witjaksono usai upacara penutupan mengaku puas dengan segala upaya dari semua pihak yang terlibat terutama kepada panitia penyelenggara seluruh kegiatan peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI di KJRI Kuching.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada kita semua baik itu kepada panitia penyelenggara HUT ke-79 Kemerdekaan RI tahun 2024 ini. Kemudian para tamu undangan, para pelajar dan mahasiswa yang turut hadir mulai mulai dari upacara pengibaran bendera hingga penurunan bendera sore hari ini yang kita tutup dengan jamuan makan bersama,” ungkap Sigit.

Seluruh staf, pegawai dan keluarga besar KJRI Kuching serta masyarakat Indonesia mengikuti prosesi penurunan bendera pada peringatan HUT ke-79 di halaman Kantor KJRI Kuching. Foto Ilham

Perwira Liaison Officer Tentara Nasional Indonesia (ILO TNI) Kuching, Letnan Kolonel Cke Irawan Simbolon yang bertindak sebagai pelatih anggota Paskibra KJRI Kuching itu mengatakan dalam membentuk anggota Paskibra KJRI Kuching, ia membagi dua bagian yaitu tiga orang petugas untuk pengibaran bendera di pagi hari dan tiga orang petugas penurunan bendera. Kemudian ada dua orang bertugas sebagai komandan upacara yang bertugas pagi dan sore serta satu orang perwira upacara.

“Dalam persiapannya kami sudah dimulai sejak 15 Juli 2024 dan berakhir pada tanggal 16 Agustus 2024, jadi kurang lebih satu bulan. Sebenarnya untuk mempersiapan dengan baik anggota Paskibra itu selama tiga bulan. Dan kendala kami dalam karena mereka-mereka ini sebagai masih sangat muda, kemudian mereka juga belum pernah menjadi anggota Paskibra serta belum mengetahui dengan benar dasar-dasar teknis baris berbaris,” ungkap Letkol Irawan.

Selain itu juga, waktu untuk berlatih masih terbatas dimana setiap hari latihan di berikan selama dua jam. Tidak hanya itu, keterbatasan, termasuk keterbatasan orang terutama para pelajar maupun mahasiswa untuk direkrut menjadi anggota Paskibra KJRI Kuching juga menjadi kendala. Sehingga diupayakan untuk merekrut putra-putri para pejabat, staf dan pegawai KJRI Kuching.

“Dengan kondisi yang ada, kami tetap melakukan upaya semaksimal mungkin agar pelaksanaan upacara pengibaran dan penurunan bendera itu dapat berjalan dengan baik dan lancar. Mereka tidak hanya di latih teknik dasar baris-berbaris saja akan tetapi juga dilatih fisik dan mentalnya. Kami juga memberikan motifasi kepada mereka agar timbul keyakinan pada diri mereka. Dan kita bersukur berkat keyakinan meraka it seluruh rangkaian upacara pengibaran dan penurunan bendera bisa berjalan dengan baik dan lancar,” pungkas Letkol Irawan. (Sy)