Wali Kota Apresiasi Simulasi Pengamanan Unjuk Rasa, Tegaskan Pontianak Harus Tetap Aman dan Humanis

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menghadiri Simulasi Pengamanan (Sispam) Kota Pontianak dalam rangka pelayanan aksi unjuk rasa. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memberikan apresiasi kepada jajaran Polresta Pontianak atas pelaksanaan simulasi pengamanan dalam menghadapi potensi unjuk rasa di ruas Jalan Rahadi Usman, tepat di depan Taman Alun Kapuas, Jumat 12 Desember 2025. Latihan tersebut memperagakan tahapan penanganan aksi massa secara berjenjang, mulai dari kondisi paling ringan hingga skenario kontingensi sesuai standar operasional kepolisian.

Dalam simulasi itu, personel kepolisian memperlihatkan pendekatan persuasif sebagai langkah awal, seperti dialog, negosiasi, dan imbauan agar massa menyampaikan aspirasi secara damai. Seiring meningkatnya situasi, ditampilkan pula formasi pengamanan untuk mengantisipasi dorongan massa serta pengendalian kericuhan berskala terbatas.

Bacaan Lainnya

Pada skenario paling tinggi, aparat memperagakan respons kontingensi apabila terjadi eskalasi yang berpotensi mengganggu ketertiban umum. Edi menilai latihan tersebut penting sebagai bentuk kesiapsiagaan aparat keamanan di tengah dinamika kota yang terus berkembang.

“Dengan kesiapan seperti ini, masyarakat akan merasa lebih tenang. Kita ingin Pontianak tetap aman dan nyaman untuk seluruh aktivitas warga,” ujarnya usai menyaksikan simulasi.

Menurutnya, latihan ini juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat agar memahami bahwa pengamanan unjuk rasa dilakukan melalui prosedur yang jelas, bertahap, dan mengedepankan pendekatan humanis sebelum langkah lanjutan diambil. Hal ini menunjukkan komitmen kepolisian dalam menjaga keamanan tanpa mengabaikan hak demokrasi warga.

Pemerintah Kota Pontianak, lanjut Edi, mendukung penuh upaya Polresta dalam menjaga stabilitas keamanan. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan aparat penegak hukum dinilai menjadi kunci terciptanya suasana kota yang kondusif, terutama saat aktivitas masyarakat semakin meningkat.

Ia pun mengingatkan masyarakat agar menyampaikan pendapat secara tertib dan bertanggung jawab. Menurutnya, kebebasan berpendapat harus tetap sejalan dengan kepentingan umum dan aturan yang berlaku.

“Silakan berunjuk rasa, itu hak warga. Namun mari kita jaga agar tetap damai, tidak mengganggu aktivitas masyarakat lain, dan sesuai dengan ketentuan hukum,” katanya.

Edi juga mengimbau para koordinator lapangan setiap aksi untuk melakukan koordinasi lebih awal dengan aparat keamanan. Komunikasi yang baik diyakini dapat meminimalkan potensi gesekan serta memastikan pengamanan berjalan lancar tanpa mengurangi substansi aspirasi yang disampaikan.

Dengan digelarnya simulasi di kawasan ikon kota tersebut, Edi berharap kepercayaan masyarakat terhadap profesionalisme aparat keamanan semakin meningkat. Ia menegaskan komitmen pemerintah kota bersama kepolisian untuk terus menjaga Pontianak sebagai kota yang aman, tertib, dan kondusif bagi seluruh warganya. (*)