Upaya Bersama untuk Menangani Stunting di Kabupaten Sambas

Kegiatan sosialisasi dan Launcing Buku Saku Toga Berakting sebagai upaya percepatan enurunan stunting Kalbar di Kabupaten Sambas. Foto Ilham.

HARIAN KALBAR (SAMBAS) – Assisten III Sekda Kabupaten Sambas, Eko Susanto, mengungkapkan bahwa masalah stunting pada anak-anak masih menjadi perhatian serius yang perlu segera ditangani. Pernyataan ini disampaikan saat pembukaan sosialisasi dan peluncuran buku saku tokoh agama berkolaborasi untuk mengatasi stunting (Toga Berakting). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya percepatan penurunan stunting di Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Sambas, yang dihadiri oleh Direktur Bina Lini Lapangan BKKBN RI, Pintauli Romangasi Siregar, di aula Bupati Kabupaten Sambas pada Kamis, 10 Oktober 2024.

“Pertemuan ini sangat penting untuk masa depan Kabupaten Sambas, dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045, termasuk menjadikan Sambas lebih maju pada tahun tersebut. Kita harus mempersiapkan generasi muda agar terhindar dari masalah stunting,” ungkap Eko Susanto.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data dari SGGI, angka stunting di Kabupaten Sambas masih mencapai 30,8 persen. Eko Susanto menyatakan bahwa dengan kolaborasi antara tokoh lintas agama, pemerintah desa, dan PKB, upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting dapat dicapai.

“Keberhasilan dalam menurunkan stunting harus dilakukan secara bersama-sama. Saya yakin, dengan kerja sama yang kuat dari peserta sosialisasi, kita bisa mencapai target penurunan stunting di Kabupaten Sambas,” tambahnya.

Eko Susanto menegaskan bahwa hadirnya tokoh-tokoh agama dari berbagai latar belakang—Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu—akan memberikan dampak positif dalam mengatasi masalah gizi dan stunting di kalangan umat mereka.

Meskipun upaya pencegahan stunting yang telah dilakukan cukup baik, Eko Susanto menekankan pentingnya mempererat kerja sama di antara semua elemen masyarakat. “Dengan potensi yang ada dan dukungan dari tokoh agama serta FKUB, kita dapat mengatasi stunting di Sambas,” ujarnya.

Eko Susanto berharap bahwa setelah pertemuan ini, sinergi dan kerja sama semua pihak yang terlibat dapat semakin erat untuk mencegah dan menurunkan angka stunting. “Jika bukan kita, siapa lagi yang harus mengambil tindakan untuk memastikan Sambas lebih maju?” pungkasnya. (Sy)