Sosialisasikan Pola Asuh dalam Keluarga, BKKBN Kalbar Libatkan Para Dokter

Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Pintauli Romangasi Siregar. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat melibatkan beberapa para Psikolog, Dokter Spesialis Anak dan Dokter Ahli Gizi sesuai keilmuannya masing-masing dalam memberiman edukasi dan pemahaman bagaimana pola asuh dalam keluarga.

Selain itu sejak 2023, BKKBN Kalbar juga telah melaksanakan program Kerabat “Kelas Orang Tua Hebat”.

Bacaan Lainnya

“Terkait Pola asuh dalam keluarga, kami (BKKBN Kalbar) telah melibatkan beberapa Psikolog dan Dokter Spesialis Anak dan Dokter Ahli Gizi di Kalbar, untuk memberikan keilmuannya terkait tata cara memberikan pengasuhan yang baik, yang disampaikan langsung dari para ahli nya di kelas Kerabat,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Pintauli Romangasi Siregar, Selasa 20 Februari 2024.

Pinta mengatakan, kelas Kerabat rutin digelar secara virtual dengan mengajak para Tim Pendamping Keluarga (TPK), Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) dan pesertanya adalah masyarakat luas yang masih mempunyai balita.

“Dalam kelas tersebut kami menggandeng para ahlinya, dalam
berikan materi terkait kepada para peserta. Dan para peserta ini bisa mendengarkan langsung terkait pola asuh yang benar seperti apa. Misalnya memberikan makanan untuk anak menurut usianya itu seperti apa,” ujarnya

Menurut Pinta, program Kelas Kerabat yang sudah berjalan sejak 2023, dikatakan Pintauli akan terus dikembangkan ditingkat provinsi.

“Kalau dulu program ini hanya secara nasional, tapi sekarang tiap provinsi sudah melakukan program tersebut,” ucapnya.

Tak hanya itu saja lanjut Pinta, BKKBN Kalbar juga menggandeng Dokter Spesialis Anak dan Dokter Ahli Gizi saat turun ke tengah masyarakat untuk memberikan edukasi maupun sosialisasi dan tergabung dalam tim audit kasus stunting di Kalbar.

“Biasanya masyarakat akan lebih memahami jika yang bicara adalah orang yang memang sesuai dengan keilmuannya, hal itu juga kita lakukan untuk memperkuat dalam percepatan penanganan stunting di Kalbar,” ujarnya.

Dikatakannya penduduk di Kalbar sekitar 5,3 juta jiwa, dan terdiri sekitar 1 juta keluarga yang didalam keluarga itu tentunya ada baduta, balita, remaja, orang tua hingga lansia .

“Tentu ini menjadi ranah BKKBN. Jadi mereka harus menjadi keluarga yang sehat dan kuat, kita juga ingin memastikan bagaimana mereka bisa mendapatkan program yang sudah kita lakukan sampai ke tingkat desa,” ujarnya.

Maka dari itu, peran dokter juga diperlukan dalam menyampaikan materi terkait pola asuh dan memberikan edukasi gizi pada masyarakat Kalbar.

“Bisanya kalau kita memberikan sosialisasi kita menggandeng Dr. Fitri Vidyastuti, Sp.GK (Spesialis Gizi), dan . dr. NEVITA, M.Sc,Sp.A (Spesialis Anak) yang selalu kita gandeng . Jadi kami kerjasama dengan orang yang tepat dan ahli serta pakar disana,” ungkap Pinta.

Selain itu kerjasama dengan Mitra di Komisi IX DPR RI, BKKBN juga menggandeng para dokter untuk menyampaikan pola asuh , pola makan serta bagaimana memberikan pengasuhan kepada anak yang baik dan benar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *