RSUD Pontianak Gelar Workshop Edukasi Diabetes untuk Meningkatkan Penanganan Pasien

Foto bersama peserta workshop dengan narasumber. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Sepanjang tahun 2023 hingga 2024, RSUD SSMA Kota Pontianak mencatat bahwa 43 persen kunjungan pasien di Klinik Penyakit Dalam merupakan penderita diabetes. Hal ini terungkap pada workshop INSAN 1st Diabetic Educator 2024 yang berlangsung di Aula Garuda RSUD SSMA Kota Pontianak, Kamis, 12 Desember 2024.

Edukator Diabetes sekaligus narasumber workshop, Daryati, menjelaskan bahwa materi yang disampaikan dalam workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta mengenai manajemen diabetes. “Peserta diajarkan bagaimana memberikan edukasi kepada pasien diabetes secara efektif, termasuk cara memeriksa gula darah mandiri di rumah dan teknik penyuntikan insulin yang benar,” ungkap Daryati.

Bacaan Lainnya

Daryati berharap workshop ini dapat memotivasi peserta untuk mendirikan klinik edukasi diabetes di tempat kerja mereka, mengikuti contoh klinik edukasi yang ada di RSUD SSMA Kota Pontianak. “Dengan adanya workshop ini, diharapkan penanganan diabetes diimplementasikan oleh peserta di wilayah kerjanya masing-masing,” sebutnya.

Direktur RSUD SSMA Kota Pontianak, dr. Eva Nurfarihah, Sp THT-KL, MKes, menyampaikan bahwa INSAN 1st Diabetic Educator 2024 diikuti oleh 80 peserta dari puskesmas se-Kota Pontianak dan perwakilan rumah sakit di Provinsi Kalbar. Ini merupakan bagian dari upaya penatalaksanaan diabetes yang melibatkan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL).

“Saya menyambut baik acara ini karena merupakan implementasi nyata dari Komite Medik RSUD SSMA untuk meningkatkan mutu keselamatan pasien,” ujar Eva.

Eva menambahkan, workshop ini adalah kegiatan kedua yang dilaksanakan oleh INSAN pada tahun 2024, setelah simposium dan workshop INSAN 1st Medical Update 2024. “Workshop ini bertujuan untuk melatih tenaga kesehatan menjadi edukator yang dapat memberikan edukasi kepada pasien diabetes, terutama di wilayah kerjanya,” tuturnya.

Dia berharap INSAN dapat terus memperluas kerja sama dengan berbagai lembaga untuk meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan. “Kami berharap kerja sama ini semakin diperluas untuk memberikan manfaat bagi tenaga kesehatan di Kalbar,” tambah Eva.

Salah satu peserta, dr. Jihan Anugrah, mengungkapkan apresiasinya terhadap workshop ini. Ia merasa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam mendukung tugasnya di Puskesmas Tanjung Hulu. “Kami berkomitmen untuk menyosialisasikan penanganan diabetes di tempat kerja dan bahkan berencana membentuk tim untuk pelatihan kader terlatih dalam pengecekan gula darah,” ujar Jihan.

Workshop INSAN 1st Diabetic Educator 2024 menghadirkan narasumber dari berbagai ahli, termasuk dr. I Ketut Sujana, Sp.PD, dr. Wirdasari, Sp.PD, dan Daryati, SKM. (*)