Pj Wali Kota Pontianak Serahkan Sepeda Listrik untuk Penyandang Disabilitas Pencukur Rambut Keliling

Pj Wali Kota Pontianak Edi Suryanto menyerahkan sepeda listrik kepada Hedi yang berprofesi sebagai tukang pangkas rambut keliling. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, secara simbolis menyerahkan bantuan satu unit sepeda listrik kepada Hedi, seorang penyandang disabilitas yang bekerja sebagai tukang cukur rambut keliling di Kota Pontianak. Penyerahan bantuan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dan Hari Disabilitas Internasional yang telah dilaksanakan pada 10 Desember 2024.

“Hari ini kami menyerahkan sepeda listrik yang telah disiapkan sebagai bagian dari perayaan HKSN dan Hari Disabilitas Internasional. Penyerahan ini menunjukkan komitmen kami dalam mendukung pemberdayaan penyandang disabilitas di Kota Pontianak,” ungkap Edi Suryanto di Kantor Wali Kota pada Jumat, 20 Desember 2024.

Bacaan Lainnya

Edi Suryanto juga menekankan pentingnya pengakomodiran kebutuhan penyandang disabilitas melalui berbagai sumber dana seperti Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Corporate Social Responsibility (CSR), dan Dana Insentif Daerah (DID). Ia berharap ke depan, berbagai pihak dapat lebih berperan aktif dalam memaksimalkan upaya untuk memberikan lebih banyak bantuan bagi penyandang disabilitas dan masyarakat Kota Pontianak pada umumnya.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak, Trisnawati, menyampaikan bahwa program untuk penyandang disabilitas merupakan prioritas nasional. Dinsos tidak hanya memberikan alat bantu seperti sepeda listrik, tetapi juga memberikan pelatihan dan modal usaha untuk meningkatkan taraf hidup penyandang disabilitas, agar mereka dapat lebih produktif dan mandiri.

“Program ini juga merupakan bagian dari CSR dari PT Neo Sarana Medika dari Surabaya yang memberikan sepeda listrik kepada penyandang disabilitas Daksa,” kata Trisnawati.

Trisnawati berharap bantuan ini dapat menghilangkan perbedaan antara penyandang disabilitas dan mereka yang tidak mengalami keterbatasan fisik. Dengan bantuan sepeda listrik ini, penyandang disabilitas dapat lebih mandiri dan produktif, serta meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.

Ia juga menekankan perlunya pemerintah untuk meningkatkan sarana dan prasarana publik yang inklusif, seperti jalan dan layanan publik yang ramah disabilitas, agar semua pihak dapat mengakses layanan dengan lebih mudah, termasuk penyandang tuna netra dan tuna rungu.

Hedi, yang menerima bantuan sepeda listrik tersebut, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan. Sebelumnya, ia menggunakan sepeda motor yang sudah tidak layak pakai dan sering mogok. Dengan sepeda listrik baru ini, Hedi berharap bisa bekerja lebih lancar dan bahkan berencana untuk menambah usaha dengan menjual kue atau minuman.

“Alhamdulillah, saya sangat senang dan tidak bisa mengungkapkan rasa terima kasih ini dengan kata-kata. Sepeda listrik ini akan sangat membantu saya dalam bekerja dan membuka peluang usaha baru. Semoga Tuhan membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu saya,” tutup Hedi. (*)