Pj Wali Kota Pontianak: Pelatihan Kepemimpinan sebagai Kunci Meningkatkan Kompetensi Pemimpin

Pj Wali Kota Pontianak Edi Suryanto menyerahkan piagam penghargaan kepada peserta Terbaik I PKP Angkatan XI. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, menekankan bahwa pelatihan kepemimpinan bukan sekadar syarat kenaikan pangkat, melainkan sebuah sarana penting untuk meningkatkan kompetensi diri seorang pemimpin. Hal ini disampaikan Edi Suryanto usai menutup Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan XI di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, yang berlangsung di Kantor Wali Kota, Rabu, 6 November 2024.

Menurut Edi Suryanto, inti dari setiap jenjang pelatihan kepemimpinan adalah sama, yakni meningkatkan kemampuan untuk membuat pekerjaan menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih mudah, dan lebih murah. “Itulah esensi pelatihan kepemimpinan. Kita dilatih untuk menghadapi perubahan, karena tidak ada yang pasti kecuali perubahan itu sendiri,” ujar Edi.

Bacaan Lainnya

Dalam pemerintahan, ia mengingatkan pentingnya keseimbangan antara substansi dan formalitas. Tugas seorang pemimpin, lanjutnya, adalah memastikan bahwa formalitas tidak menghambat substansi. Seorang pemimpin harus memiliki dua hal penting: karakter yang kuat dan kesiapan menghadapi situasi yang berubah.

“Pertama, karakter. Pemimpin harus bisa mengambil keputusan terbaik dan tidak mudah dipengaruhi selama itu sesuai aturan. Kedua, kesiapan menghadapi perubahan mendadak, tanpa terkejut atau bingung,” tegas Edi.

Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) diharapkan dapat menghasilkan aparatur Pemkot Pontianak yang tidak hanya mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan, tetapi juga dapat mempengaruhi serta memobilisasi bawahan dan pemangku kepentingan strategis. Dengan demikian, para peserta pelatihan diharapkan mampu memimpin dengan efektif dan efisien di instansi masing-masing.

“Pemimpin yang baik harus mampu memimpin dan melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan, serta memastikan proses tersebut berjalan efektif dan efisien,” kata Edi Suryanto.

Ke depan, Edi menekankan bahwa pemimpin harus siap dalam menghadapi perubahan yang cepat dan terus berkembang. “Pemimpin bukanlah sosok yang mudah bingung, kagetan, atau gaptek terhadap perubahan. Selama tetap dalam koridor yang baik dan tidak melanggar peraturan, pemimpin harus selalu berusaha membuat pekerjaan menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih mudah, dan tentunya lebih murah,” pungkasnya.

Dengan pemahaman ini, diharapkan pelatihan kepemimpinan ini dapat membekali para peserta dengan kemampuan untuk menghadapi tantangan dan perubahan di dunia pemerintahan dengan lebih baik. (*)