HARIAN KALBAR (SEKADAU) – Usai menghadiri kegiatan peluncuran palayanan KB serentak di tempat kerja dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional dan Hari Keluarga Nasional ke-31 di PT Argo Andalan di Desa Setawar Kecamatan Sekadau Hulu Kabupaten Sekadau, Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Barat, Pintauli Romangasi Siregar menyebutkan pelayanan alat kontrasepsi KB MKJP itu dapat membuktikan bahwa BKKBN bekerjasama dengan berbagai pihak selalu hadir membelikan pelayanan kepada masyarakat.
“Memang secara nasional kegiatan ini baru di launching hari ini, Rabu 15 Mei 2024 antara BKKBN berkerjasama dengan Kementerian Tenagakerja dan ini langkah yang harus kita dorong. Artinya, kita tahu di setiap perusahaan pasti ada buruh atau karyawan perempuan,” kata Pinta di Sekadau.
Pinta mengatakan, jika tidak terus di dorong untuk ber KB maka dikwatirkan para karyawan perempuan ini terlupakan untuk ber KB karena mungkin sibuk dengan kesibukannya bekerja diperusahaan tersebut.
“Dengan kita melakukan pendekatan seperti ini mungkin saja perusahaan tempat para perempuan itu bekerja dapat memberikan ruang dan kesempatan untuk mereka ikut menjadi peserta KB dengan mudah. Dan, ini memang kebutuhan untuk pasangan usia subur,” ucap Pinta.
Pinta menilai, dari hasil bincang-bincang dengan salah satu akseptor yang mendapatkan pelayan KB di PT Agro Andalan, bahwa para pekerja perempuan itu sudah sangat menyadari mereka tidak mau memiliki anak yang rapat masa kelahirannya dan punya anak banyak, karena itu sangat menganggu ektifitas pekerjaannya.
“Tadi kepada saat mereka mengaku, tidak mau hamil lagi karena dapat menganggu kerja dan sangat menyita waktu, serta kurang maksimalnya menjaga kesehatan diri maupun tumbuh kembang pada anak saat harus bekerjadan mengasuh anak. Untuk itu kami hadir untuk memberikan pelayanan yang tepat,” terang Pinta.
Pinta juga mengakui, kesuksesan program KB tidak dapat di lakukan oleh BKKBN saja. Hal itu harus dilakukan bersama-sama oleh semua pihak baik pemerintah maupun swasta.
“Terkait hal ini kami akan terus meningkatkan kerjasama dengan semua pihak, seperti saat ini kami bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan dan dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Kalbar,” ujar Pinta.
Kedepan ujar Pinta, BKKBN Kalbar akan terus melakukan kerjasama dan pendekatan dengan perusahaan lainnya untuk dapat melakukan pelayanan KB di tempat kerjannya. BKKBN Kalbar akan terus melihat apakah di perusahaan-perusahaan itu sudah memiliki fasilitas kesehatan dan pelayanan KB sendiri, jika sudah maka dapat diajak kerjasama melakukan pelayanan KB bagi karyawannya.
“Kami nanti akan meminta data perusahaan-perusahaan tersebut yang ada fasilitas pelayanan kesehatan dan KB dari Disnaker. Seperti di Kabupaten Sekadau ini, Disnaker ada data mana-mana saja perusahaan yang memiliki fasilitas kesehatan dan pelayanan KB. Intinya, kami ingin melihat apakah di perusahaan-perusahaan itu ada fasilitas kesehatan dan pelayanan KB agar kegiatan yang sama seperti hari ini dapat dilakukan diperusahaan tersebut,” paparnya.
Pinta menginformasikan, jika perusahaan memiliki fasilitas klinik kesehatan dan pelayanan KB. Kemudian ingin mendapatkan alat kontrasepsi KB gratis, maka perusahaan tersebut harus mendaftarkan klinik ke BKKBN melalui aplikasi Sistem Informasi Keluarga (SIGA).
“Caranya nanti untuk klinik perusahaan yang berminat dapat menghubungi OPD KB atau Petugas KB yang ada di lapangan yang berada di sekitar perusahaan. Para petugas KB inilah yang akan mendata dan mendaftarkan klinik perusahaan tersebut dan kita inputkan ke SIGA. Nah setelah itu terdaftar maka kami dari BKKBN wajib mendroping Alkon ke klinik perusahaan tersebut, baik secara langsung ke perusahaan atau menlalui Puskesmas yang dekat dengan perusahaan. Dan perlu diketahui senua jenis Alkon yang akan didistribusikan ini kami berikan gratis,” pungkas Pinta. (Sy)