HARIAN KALBAR (PONTIANAK) — Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sambas melakukan studi banding ke TPPS Kota Pontianak untuk mempelajari strategi sukses dalam penurunan angka stunting. Kesuksesan Kota Pontianak dalam menurunkan prevalensi stunting yang konsisten dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 16,7 persen pada 2023 menjadi perhatian utama dalam kunjungan ini.
Kepala Bappeda Pontianak, Sidig Handanu Widoyono, menjelaskan bahwa salah satu kunci keberhasilan Kota Pontianak adalah penerapan delapan aksi konvergensi. “Kolaborasi lintas sektor antara Wali Kota, perangkat daerah, camat, dan lurah sangat efektif. Kami fokus pada pemberian bantuan makanan, sanitasi, dan air bersih yang layak, yang berkontribusi besar pada penurunan stunting,” ujar Sidig Handanu saat menerima rombongan TPPS Kabupaten Sambas, Selasa 3 September 2024.
Kota Pontianak juga didukung oleh peran swasta dan instansi vertikal yang berkontribusi dalam penyediaan akses dan pelayanan publik yang baik. Selain itu, upaya Pemkot Pontianak dalam menurunkan angka kemiskinan dan mengendalikan inflasi juga turut berperan dalam menjaga daya beli masyarakat.
Kepala Bidang Pembangunan Sektoral Bappeda Pontianak, Barsuni, menambahkan bahwa Sistem Informasi Penurunan Stunting (SMART) yang diterapkan di Kota Pontianak juga menjadi salah satu faktor penting. Sistem ini menyediakan data yang akurat dan terintegrasi, termasuk lokasi, dokumentasi rumah, dan sanitasi.
“TPPS Kabupaten Sambas sepakat untuk mereplikasi sistem SMART ini, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di Kabupaten Sambas,” ujar Barsuni. TPPS Sambas juga tertarik untuk memahami lebih dalam tentang manajemen data yang dilakukan oleh TPPS Pontianak, dengan harapan dapat mengimplementasikan metode serupa di daerah mereka.
Ke depan, sistem SMART di Kota Pontianak akan semakin diperluas untuk mencakup data keluarga berisiko stunting dan informasi terkait lainnya, sebagai bagian dari upaya menuju zero stunting di Kalimantan Barat.
“Pendataan yang akurat dan tepat sasaran merupakan arahan dari Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Kami berkomitmen untuk melanjutkan upaya ini hingga mencapai target yang diharapkan,” tutup Barsuni. (*)