HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Kecamatan Pontianak Barat membuka rangkaian Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun anggaran 2026 tingkat kecamatan se-Kota Pontianak. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, mengungkapkan bahwa arah pembangunan ke depan akan lebih fokus pada nilai-nilai inklusivitas, dengan tujuan memastikan masyarakat merasa dihargai dan diterima di segala bidang kehidupan.
“Pembangunan yang inklusif adalah pembangunan yang menghargai dan merangkul keberagaman, serta memastikan bahwa semua orang merasa diterima dan dihargai. Nilai ini harus diterapkan di setiap sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga pelayanan publik,” kata Edi saat membuka acara di Aula SSA Kantor Wali Kota, Selasa 11 Februari 2025.
Menurut Edi, untuk mewujudkan pembangunan yang optimal, penting untuk merealisasikan anggaran secara efisien. Ia menegaskan bahwa setiap rencana pembangunan yang dimulai dari tingkat RT dan RW harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Namun, Edi juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan. Ia berharap jajaran perangkat daerah dapat memastikan bahwa setiap rencana yang telah ditetapkan dapat berjalan sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat, tanpa ada yang terabaikan.
“Saya juga mengajak masyarakat untuk berkonsultasi dengan dinas terkait. Dengan cara ini, solusi atas masalah yang ada bisa ditemukan bersama sebelum diusulkan. Ini akan sangat membantu efisiensi anggaran,” tambah Edi.
Camat Pontianak Barat, Titin Widiyanti, menjelaskan bahwa ada tiga bidang pembangunan yang akan diusulkan oleh masyarakat di wilayahnya, yaitu infrastruktur, sosial budaya, dan sumber daya alam (SDA). Sebagian besar usulan yang diterima berkaitan dengan perbaikan drainase.
“Usulan masyarakat sebagian besar berkaitan dengan perbaikan drainase dan jalan lingkungan. Selain itu, ada juga usulan untuk pelatihan satpam, pembuatan sandal hotel, dan program pemberdayaan UMKM,” ujar Titin.
Pada tahun sebelumnya, pembangunan di Kecamatan Pontianak Barat sudah berjalan dengan baik, dan tahun ini digelar pra-musrenbang untuk memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai usulan-usulan prioritas.
“Pra-musrenbang memberikan kesempatan bagi kami untuk memahami aspirasi dan kebutuhan warga. Di rapat tersebut, mereka menyampaikan langsung apa yang menjadi prioritas mereka,” tutup Titin. (*)