HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Penata Kependudukan dan KB Ahli Madya Perwakilan BKKBN Kalbar, Muslimat saat peluncuran pelayanan KB serentak sejuta akseptor di Kabupaten Kubu Raya menyatakan dalam rangka momentum peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 31, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mentargetkan sebanyak 20.685 akseptor di dapat terlayani di 14 kabupaten/kota di Kalbar.
Pelayanan KB sejuta akseptor tersebut diinisiasi untuk memperingati Harganas ke 31 dan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 121. Dalam program tersebut dilakukan pelayanan KB secara serentak dengan mentargetkan 1,2 juta akseptor secara nasional,” ujar Muslimat di Kubu Raya, Selasa 4 Juni 2024.
Sementara ujarnya menambahkan, untuk Kalbar ditargetkan 20.685 akseptor. “Kami optimis target itu bisa tercapai apalagi ini dilakukan serentak di 14 kabupaten kota,” ungkap Muslimat.
Ia kembali menjelaskan, pelayanan KB sejuta akseptor tersebut dilakukan dibeberapa fasilitas kesehatan termasuk pelayanan bidan praktek swasta. Dengan memberikan semua pelayanan baik KB ulang, ganti cara maupun peserta baru secara gratis kepada masyarakat.
Menurutnya, termasuk untuk pasca persalinan baik yang menggunakan Metode Kontraksepsi Jangka Panjang (MKJP) maupun non MKJP. Dengan demikian diharapkan target sebanyak 20.685 akseptor di Provinsi Kalbar bisa direalisasikan dalam momentum Harganas ke 31.
“Program ini diprioritaskan untuk pasangan usia subur kita harapkan menggunakan kontrasepsi yang jangka panjang,” ungkap Muslimat.
Ditekankan Muslimat, kontrasepsi memiliki peran penting terutama untuk mengatur jarak kelahiran minimal dua hingga tiga tahun. Dengan tujuan agar keluarga bisa menjadi berkualitas terutama untuk menghindari stunting. Lantaran kondisi yang tidak sehat akan memicu stunting.
“Harapan kita lewat program ini keluarga bisa menjaga jarak kehamilan, kita optimis target 20.685 akseptor di Kalbar bisa tercapai,” jelasnya.
Sementara itu salah satu akseptor, Fitri mengaku senang dengan keberadaan program pelayanan KB sejuta akseptor tersebut. Dirinya sendiri memanfaatkan momentum tersebut untuk menggunakan implan. Ia memilih implan lantaran memang cocok sejak anak pertama hingga kedua.
“Pelayanan hari ini sangat baik, kita dilayani dengan baik dan cepat dari awal saya daftar hingga bongkar pasang implan dilayani secara gratis semuanya,”
Fitri menyebut saat pertama menggunakan kontrasepsi ia memang memilih implan. Sejak anak pertama hingga kini kedua menurutnya menggunakan implan sangat nyaman. Dirinya pun tidak mengalami masalah apapun semenjak memilih menggunakan implan.
“Saya hari ini pakai implan lagi sejak anak pertama dan kedua, alhamdulillah selama ini tidak ada masalah dengan implan,” tutup Fitri. (*)