Menyonsong Indonesia Emas, Pj Gubernur Kalbar Minta Para Camat Serius Maksimalkan Menurunkan Stunting

Pj Gubernur Kalbar, Harisson. Foto ist

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Guna menyonsong Indonesia Emas 2045, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson meminta para camat se-Kalbar untuk serius melakukan berbagai upaya maksimal dalam pencegahan stunting. Dalam kesempatan itu Horisson mendorong agar para camat bergerak untuk mempersiapkan generasi Kalbar berkualitas.

“Saya minta seluruh camat untuk benar-benar memperhatikan angka stunting di wilayahnya. Hal ini semata-mata dalam rangka kita menyiapkan generasi Kalbar untuk siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” kata Harisson di Pontianak, Selasa 28 Mei 2024.

Bacaan Lainnya

Arahan Pj Gubernur Kalbat di berikan kepada para camat dalam agenda fasilitasi sinkronisasi tindak lanjut orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam upaya intervensi serentak pencegahan stunting di Provinsi Kalbar.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kalbar tersebut dalam upaya penyamaan persepsi serta penguatan terkait peran dan fungsi para camat selaku ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kecamatan untuk percepatan penurunan stunting.

“Kami berharap agenda tersebut menjadi wadah informasi dan diskusi untuk mewujudkan komitmen bersama melaksanakan melakukan intervensi serentak pencegahan stunting di Kalbar. Diantaranya dengan mengidentifikasi masalah gizi secara dini dan meningkatkan kualitas data,” lanjut Harisson.

Tidak hanya itu, ujar Harisson para camat dan pihak terkait lainnya juga dapat meningkatkan cakupan kunjungan Posyandu serta penguatan intervensi program yang akan dilaksanakan dengan pengukuran dan intervensi serentak sebagai upaya pencegahan stunting di seluruh Posyandu pada Juni 2024 mendatang.

“Saya menekankan kepada setiap camat agar mampu memberikan pengetahuan dan peningkatan kepada ibu-ibu diwilayahnya bekerjasama dengan ibu-Ibu PKK dan petugas kesehatan serta para kader dalam memberikan bantuan makanan yang bergizi sehingga mereka mampu keluar dari status stunting,” ujar Harisson.

Menurut Harisson, intervensi serentak tersebut merupakan langkah penting dalam upaya penurunan angka prevalensi stunting. Dimana akan dilakukan penimbangan, dan pengukuran pada semua ibu hamil, balita, dan calon pengantin. Intervensi juga akan diberikan sesuai permasalahan yang dialami oleh balita dan ibu hamil.

Dikatakannya intervensi serentak menjadi bagian dari aksi bersama pencegahan stunting yang dilakukan melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, dan intervensi bagi seluruh ibu hamil dan balita secara berkelanjutan.

“Diperlukan dukungan pelaksanaan kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting didaerah, termasuk di tingkat kecamatan,” terang Harisson.

Harisson juga mengharapkan agar para camat untuk dapat bekerja secara maksimal dalam menurunkan angka stunting. Dengan memberikan perhatian serius terhadap anak-anak stunting diwilayahnya dengan memberikan bantuan makanan yang bergizi.

“Para camat ini saya minta agar benar benar memperhatikan anak stunting diwilayahnya,” pungkas Harisson. (*)