HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Raden Sigit Witjaksono, menegaskan bahwa memaksimalkan lintasan border untuk orang, barang, dan kendaraan akan memberikan manfaat besar bagi kedua negara, Indonesia dan Malaysia. Ia menilai bahwa peningkatan konektivitas antara Sarawak, Malaysia, dan Kalimantan Barat, Indonesia, sangat krusial, mengingat panjang perbatasan antara kedua wilayah tersebut mencapai hampir 1.000 kilometer.
“Perbaikan konektivitas ini memerlukan dukungan dari semua pihak. Pj Gubernur Kalbar, Horisson, juga sepakat tentang hal ini dalam pertemuannya dengan Menteri Pengangkutan Sarawak, Dato Sri Lee Kim Shin di Kantor Gubernur Kalbar tadi,” kata Konjen RI Kuching, Raden Sigit Witjaksono di Pontianak, Senin, 2 September 2024.
Menurut Sigit, upaya meningkatkan konektivitas telah dilakukan sejak dua tahun lalu oleh KJRI Kuching, dengan dukungan dari Pemerintah Negeri Sarawak, Konsulat Malaysia di Pontianak, dan Pemerintah Provinsi Kalbar. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa potensi lintasan border masih terbatas, terutama untuk barang. Peningkatan juga diperlukan di PLBN Entikong serta di Aruk-Biawak, agar rute dari Singkawang ke Kuching bisa mencakup lebih banyak kendaraan penumpang dan barang.
“Penting juga untuk membuka kembali rute penerbangan internasional Pontianak-Kuching. Ini akan mempermudah transportasi antara Sarawak dan Kalbar, serta memungkinkan masyarakat Sarawak lebih mudah mengunjungi Pontianak, dan sebaliknya,” jelas Sigit.
Sigit menambahkan bahwa Pontianak memiliki berbagai destinasi wisata menarik, termasuk kuliner yang dapat memikat wisatawan dari Sarawak. “Kami percaya kemudahan transportasi akan menyeimbangkan kunjungan wisata antara kedua daerah. Dulu, sekitar 500 ribu orang dari Kalbar mengunjungi Kuching, sementara kunjungan masyarakat Sarawak ke Kalbar hanya sekitar 200 ribu. Kami ingin meningkatkan angka ini sehingga kunjungan menjadi lebih seimbang,” ungkapnya.
Hasil dari kunjungan Menteri Pengangkutan Sarawak ke Kalbar dan diskusi tentang pengembangan transportasi akan dilaporkan ke pemerintah pusat. “Kami berharap hasil kunjungan ini akan membantu mewujudkan rencana kita bersama,” tutup Sigit. (*)