Ketua TP PKK Pontianak Ajak Warga Sulap Pekarangan Rumah Jadi Sumber Pangan dan Penghasilan

Ketua TP PKK Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie saat panen sayur di Balai Benih Induk Hortikultura Pontianak Utara. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie mengajak masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan rumah sebagai sumber pangan yang sehat, segar, dan bergizi, sekaligus berpotensi menambah penghasilan keluarga. Ajakan tersebut disampaikannya saat kegiatan panen sayuran dan jagung ketan ungu di Balai Benih Induk Hortikultura Gang Flora Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara, Jumat 12 Desember 2025.

Yanieta menjelaskan, menanam sayuran, buah-buahan, dan tanaman pangan lainnya di pekarangan rumah memberi banyak manfaat bagi keluarga. Selain memastikan ketersediaan bahan makanan sehat, hasil panen juga dapat dijual untuk menambah pendapatan rumah tangga.

Bacaan Lainnya

“Dengan menanam sendiri, keluarga memiliki akses ke makanan yang segar dan sehat. Bahkan hasilnya bisa dijual sehingga memberi nilai ekonomi tambahan,” ujarnya.

Menurutnya, pemanfaatan pekarangan dapat dimulai dari langkah sederhana, seperti mengidentifikasi lahan yang tersedia di rumah dan menentukan jenis tanaman yang sesuai. Hal tersebut telah dipraktikkan oleh ibu-ibu PKK Pokja III yang mengelola kebun dengan beragam tanaman hortikultura.

Pada kesempatan panen tersebut, berbagai jenis tanaman berhasil dipetik, di antaranya kacang panjang, terong, kangkung, cabai, serta jagung ketan ungu. Yanieta menyebut jagung ketan ungu memiliki keunggulan khusus karena baik dikonsumsi oleh penderita diabetes akibat kadar gulanya yang lebih rendah.

Pemanfaatan lahan pekarangan, lanjutnya, tidak hanya menyediakan sumber pangan sehat, tetapi juga membantu mengurangi pengeluaran rumah tangga. Dana yang sebelumnya digunakan untuk belanja kebutuhan dapur dapat dialihkan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga.

Ia menegaskan, kegiatan ini menjadi salah satu upaya nyata TP PKK Kota Pontianak dalam mendukung program nasional ketahanan pangan sekaligus pemberdayaan ekonomi keluarga berbasis lingkungan.

“Melalui gerakan ini, kami berharap keluarga di Pontianak semakin mandiri secara pangan dan ekonomi, dimulai dari pekarangan rumah sendiri,” pungkas Yanieta. (*)