HARIAN KALBAR (SEKADAU) – Menanggapi pro kontra berdirinya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Prima Makmur Lestari (PML) tampa kebun di Sekadau, Ketua Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Sekadau, Bernadus Mohtar mengatakan petani sawit lebih memerlukan pabrik mitra petani.
“Petani mandiri memerlukan pabrik yang bersentuhan dengan sawit swadaya.
Perkembangan petani swadaya, sampai saat ini belum sampai 10 persen petani swadaya yang bermitra dengan pabrik,” ungkap Mohtar di Sekadau, Senin 6 Mei 2024.
Menurutnya, hasil pendataan Dinas terkiat saat ini, kisaran 100 sampai dengan 200 hektat.
” jumlah ini adalah yang terlepas dari petani plasma,” tukasnya.
Terkait pabrik tanpa kebun, diungkapkan Mohtar sebaiknya lebih kepada pabrik mitra kebun mendiri.
Seharusnya, menurut dia, pabrik bermitra dengan kebun milik petani mandiri.bukan hanya membeli buah petani.tapi juga pemberdayaan petani.
” Investor harus memenuhi peraturan mulai dari Permentan sampai peraturan dibawahnya,” tegas calon anggota DPRD Sekadau terpilih itu.
Oleh karna itu, Mohtar berharap Pabrik non kebun lebih memilih mitra dengan petani baik melalui kelompok tani atau KUD.
Mengenai dapampak sosial dari berdirinya pabrik non kebun, menurutnya (Mohtar), akan rentan terjadinya tindakan kriminalitas pencurian Tandan Buah Segara (TBS) baik di kebun mandiri milik masarakat maupun di kebun perusahaan.
” Ini karena nantinya orang bebas mau menjual buah ke pabrik non kebun,makanya pabrik harus bermitra dengan petani dengan demikian, TBS yang dijual ke pabrik bisa dipertangungjawabkan,” tambahnya.( A Lintang)