Kerap Terjadi, Pj Wako Pontianak Minta Masyarakat Waspada Akan Musibah Kebakaran

Kerap terjadinya musibah kebakaran di Kota Pontianak akhir-akhir ini mendapat perhatian dari Pj Wali Kota ((Wako) Pontianak, Ani Sofian. Menyikapi musibah kebakaran tersebut, Pj Wako Pontianak meminta seluruh masyarakat untuk lebih waspada. Karena lanjutnya kejadian kebakaran tidak hanya semata disebabkan oleh korsleting listrik, tetapi bisa juga penyebab-penyebab lainnya.
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian melihat kondisi rumah milik ibu Yulita yang terbakar. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Kerap terjadinya musibah kebakaran di Kota Pontianak akhir-akhir ini mendapat perhatian dari Pj Wali Kota ((Wako) Pontianak, Ani Sofian. Menyikapi musibah kebakaran tersebut, Pj Wako Pontianak meminta seluruh masyarakat untuk lebih waspada. Karena lanjutnya kejadian kebakaran tidak hanya semata disebabkan oleh korsleting listrik, tetapi bisa juga penyebab-penyebab lainnya.

“Kalau misalnya meninggalkan rumah maupun ketika berada di rumah, selalu waspada terhadap bahaya kebakaran terutama yang menjadi penyebabnya, misalnya memperhatikan api kompor, obat nyamuk atau puntung rokok yang masih menyala, intinya jangan sampai lalai untuk mencegah terjadinya kebakaran,” kata Pj Wako Pontianak, Selasa 12 Maret 2024.

Bacaan Lainnya

Bagi warga yang tertimpa musibah kebakaran, Pemkot Pontianak menyerahkan bantuan berupa pangan, peralatan masak, gas elpiji, kasur, terpal dan sebagainya. Ani berharap bantuan ini bisa meringankan beban warga.

“Kami juga menyerahkan dokumen kependudukan seperti Kartu Keluarga dan KTP karena dokumen-dokumen mereka ikut terbakar,” ucapnya.

Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak Trisnawati menambahkan, bantuan yang berasal dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak terdapat dua sumber bantuan, yakni dari APBD dan APBN. Untuk bantuan bersumber APBD, pihaknya memberikan makanan siap saji kepada keluarga yang tertimpa musibah kebakaran selama tujuh hari, mulai dari hari pertama sampai dengan hari ketujuh.

Kemudian bantuan lainnya berupa bantuan sandang yang berasal dari inovasi Dinsos Kota Pontianak yakni Tampungan Sandang dari Pegawai (Tasdawai), yang mana pegawai-pegawai di lingkungan Dinsos Kota Pontianak memberikan bantuan berupa pakaian, tas, sepatu untuk kebutuhan korban bencana.

“Dari pemerintah pusat atau Kementerian Sosial juga ada makanan siap saji, ditambah dengan kasur, terpal dan beberapa bantuan alat makan,” ujarnya.

Salah satu korban musibah kebakaran Mata Yulita (52) berkaca-kaca tatkala menceritakan awal mula ia mengetahui rumah miliknya yang terletak di Gang Peniti I Jalan Imam Bonjol Kelurahan Benua Melayu Laut Kecamatan Pontianak Selatan dilalap si jago merah pada Senin 11 Maret 2024) pagi.

Kesedihan tak terbendung melihat tempat tinggal bersama 11 anggota keluarganya tersisa puing-puing. Apalagi rumah tersebut ditempatinya sejak dirinya masih kecil hingga memiliki cucu.

“Waktu kejadian, saya tengah bekerja, jadi tidak tahu persis bagaimana awal mulanya terjadi kebakaran. Saya dijemput oleh anak saya di tempat kerja,” ujarnya usai menerima sejumlah bantuan pangan dan sandang dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak.

Dari cerita anaknya yang tengah berada di rumah saat kejadian kebakaran, ia menceritakan bahwa anaknya saat itu tengah tidur. Karena merasakan hawa panas dan banyak asap, awalnya dia mengira kakaknya sedang membakar sampah.

“Ketika anak saya bangun dan turun dari lantai atas, lihat api sudah membesar,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyerahkan bantuan sandang dan pangan untuk meringankan beban keluarga yang mengalami musibah kebakaran. Adanya bantuan tersebut, Yulita mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Pontianak yang telah peduli dengan musibah yang menimpa keluarganya. Demikian juga kepada warga di lingkungannya yang telah ikut membantunya.

“Mudah-mudahan Allah, SWT mengganti semua kebaikan ini. Kami juga mohon doanya supaya kami tambah kuat dengan cobaan ini,” lirihnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *