HARIAN KALBAR (SAMBAS) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sambas, H. Mahmud, memberikan dukungan terhadap upaya BKKBN dan Pemerintah Kabupaten Sambas untuk melibatkan tokoh-tokoh lintas agama dalam pendataan Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil) bagi calon pengantin (Catin) di Kabupaten Sambas. Ia menekankan pentingnya pendataan ini untuk membantu pemerintah dalam percepatan penurunan stunting dan mencegah terlahirnya anak-anak stunting dari pasangan Catin.
“Saya sangat mengapresiasi langkah ini, karena melibatkan semua unsur lintas agama di Kabupaten Sambas, termasuk Katolik, Protestan, Buddha, Hindu, Konghucu, dan Islam,” ujar H. Mahmud setelah menghadiri kegiatan sosialisasi dan peluncuran buku saku Toga Berakting (Tokoh Agama Berkolaborasi Atasi Stunting) di Aula Kantor Bupati Sambas, Kamis 10 Oktober 2024.
Menurutnya, stunting adalah masalah yang memerlukan perhatian dari semua elemen masyarakat. Untuk mengatasi stunting, perlu dilakukan pembekalan dan bimbingan kepada para Catin dari semua agama. Setiap Catin, terlepas dari latar belakang agama, harus tercatat dan didata melalui Elsimil.
“Selama ini, pendataan di Elsimil lebih banyak mencakup pasangan yang menikah di Kantor Urusan Agama, khususnya yang beragama Islam. Sementara pasangan yang menikah di luar agama Islam sering kali hanya tercatat di pengurus agama masing-masing dan belum sepenuhnya terdata di Elsimil. Kami bersyukur bahwa jangkauan ini diperluas ke semua agama agar lebih banyak pasangan dapat mengakses Elsimil di Kabupaten Sambas,” jelas H. Mahmud.
Ia menambahkan bahwa untuk memastikan program ini sukses, tokoh-tokoh lintas agama yang telah mengikuti sosialisasi akan memberikan pembekalan kepada para Catin. Hal ini bertujuan agar saat menikah, mereka dapat berkolaborasi dengan Tim Pendamping Keluarga, petugas kesehatan, dan lainnya dalam memberikan bimbingan agar para Catin benar-benar siap menikah dan hamil, serta melahirkan anak-anak yang sehat.
“Kami berharap semua Catin dapat terdata dan terpantau dalam hal persiapan mental, perkembangan asupan gizi, dan kesehatan melalui Elsimil,” ujar H. Mahmud.
Ia juga menambahkan bahwa dengan adanya penandatanganan kerja sama antara Kemenag, BKKBN, dan Pemerintah Kabupaten Sambas, Kemenag Sambas akan menindaklanjuti hasil pertemuan sosialisasi ini.
“Kami akan mengeluarkan edaran kepada seluruh penyuluh agama yang tergabung dalam Ikatan Penyuluh Agama Seluruh Indonesia di Sambas. Kami akan mendorong pengurus pernikahan di masing-masing agama untuk mencatat dan mendata setiap Catin dalam Elsimil,” pungkas H. Mahmud. (Sy)