HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Ketua Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Provinsi Kalimantan Barat, Suherman, menyatakan bahwa pers memiliki peran yang sangat penting dalam mengawal isu-isu terkait hak dan kesejahteraan pekerja di Indonesia.
“Misalnya dalam hal aturan ketenagakerjaan, pers sangat berperan dalam mengkampanyekan atau mensosialisasikan. Karena aturan itu sudah banyak yang diubah, seperti dalam UU Cipta Kerja yang memiliki 21 klausul yang diamandemen dan ditolak oleh MK. Perubahan-perubahan tersebut perlu disosialisasikan, dan pers memiliki peran sebagai ujung tombak dalam mengawal proses pembangunan,” ujarnya.
Pernyataan ini disampaikan Suherman saat diwawancarai di sela-sela acara “Pelatihan Digital Marketing: Pers Mendorong UMKM Naik Kelas” yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Barat, di Kantor PLUT Kalbar, pada Sabtu 15 Februari 2025.
Suherman menilai, PWI sebagai organisasi pers tertua di Indonesia memiliki daya dorong yang besar untuk membawa perubahan, termasuk dalam isu ketenagakerjaan.
“Tenaga kerja adalah aset kunci dalam pembangunan di Indonesia. Harapan kami, kerja sama dengan pers ini sangat dominan dalam mengangkat isu-isu ketenagakerjaan, baik itu secara nasional maupun kedaerahan seperti di Kalbar,” kata Suherman.
Suherman juga menyebutkan pentingnya peran pers dalam menyampaikan informasi terkait pelanggaran hak-hak pekerja yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pekerja, tetapi juga kepada pemberi kerja dan pengusaha agar mereka dapat memahami dan menjalankan kewajiban mereka dengan baik.
Di akhir pernyataan, Suherman mengucapkan selamat memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025, berharap pers terus maju dan berperan aktif dalam mengawal isu-isu pembangunan, khususnya yang terkait dengan ketenagakerjaan.
“Semoga pers semakin jaya, semakin terdepan dan semakin kuat dalam mengawal isu-isu pembangunan, khususnya isu-isu ketenagakerjaan,” tutupnya. (*)