Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Bahan Pokok di Pontianak Stabil, Inflasi Terjaga Rendah

Pj Wali Kota Pontianak Edi Suryanto bersama Tim Satgas Ketahanan Pangan melakukan pemantauan harga pangan jelang Natal dan Tahun Baru. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, harga bahan pokok di Kota Pontianak menunjukkan kestabilan. Hal ini disampaikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, setelah melakukan peninjauan langsung terhadap ketersediaan dan stok pangan bersama Tim Satgas Ketahanan Pangan Kota Pontianak di Pasar Flamboyan, Jumat 22 November 2024.

“Alhamdulillah, dari hasil pengecekan langsung, harga bahan pokok seperti telur, cabai merah, daging, dan lainnya relatif stabil. Mudah-mudahan tidak ada fluktuasi harga yang signifikan menjelang libur panjang,” ujar Edi Suryanto.

Bacaan Lainnya

Pantauan di Pasar Flamboyan menunjukkan harga beberapa bahan pokok, antara lain:
– Beras medium: Rp14.000 per kg
– Beras premium: Rp18.000 per kg
– Cabai rawit merah: Rp36.000 hingga Rp40.000 per kg
– Gula curah: Rp17.000 per kg
– Daging ayam ras: Rp26.000 per kg
– Telur ayam: Rp28.000 per kg
– Daging sapi: Rp150.000 per kg
– Ikan kembung: Rp40.000 per kg

Edi juga menambahkan bahwa Pemkot Pontianak telah berkoordinasi dengan lima distributor utama di Kalimantan Barat (Kalbar) untuk memastikan pasokan pangan tetap terjaga. “Menjaga suplai bahan pokok adalah langkah utama. Kami akan fokus pada hal ini, karena Pontianak bukanlah produsen utama untuk beberapa komoditas seperti ayam dan bahan pokok lainnya, yang banyak didatangkan dari luar daerah,” jelasnya.

Untuk menjaga harga tetap stabil, Pemkot Pontianak juga mempertimbangkan pelaksanaan pasar murah, meskipun Edi menekankan bahwa upaya tersebut bukanlah satu-satunya solusi.

Lebih lanjut, Edi menyebutkan bahwa inflasi di Kota Pontianak masih berada pada level yang rendah, yakni 1,57 persen. Angka ini tercatat pada Oktober 2024 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,76. Edi optimistis bahwa dengan pengelolaan yang baik, daya beli masyarakat dapat terus meningkat.

“Kami berharap dengan inflasi yang terkendali, peluang untuk meningkatkan daya beli masyarakat semakin terbuka, sehingga perekonomian Kota Pontianak tetap stabil,” tutup Edi Suryanto. (*)