Hujan Ekstrem Guyur Kubu Raya, Polres Perketat Patroli Antisipasi Banjir Meluas

Curah Hujan Ekstrem, Polisi Gencar Pantau Debit Air di Titik Rawan Banjir Kubu Raya. Foto ist.

HARIAN KALBAR (KUBU RAYA) – Polres Kubu Raya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi basah yang berpotensi terjadi di wilayah hukumnya. Intensitas hujan ekstrem yang mengguyur Kabupaten Kubu Raya dalam beberapa hari terakhir mendorong aparat kepolisian melakukan langkah cepat berupa pemantauan langsung dan pengecekan debit air sungai di titik-titik rawan, Rabu 3 Desember 2025.

Salah satu fokus utama berada di Kecamatan Terentang, wilayah dengan kontur dataran rendah yang kerap menjadi lokasi genangan. Personel Bhabinkamtibmas Polsek Terentang menyisir tujuh desa sekaligus: Permata, Teluk Empening, Teluk Bayur, Terentang Hilir, Terentang Hulu, Sungai Radak Satu, dan Betuah. Patroli ini dilakukan sebagai upaya deteksi dini untuk mencegah banjir meluas dan menimbulkan risiko terhadap keselamatan warga.

Bacaan Lainnya

Dari hasil pemantauan, debit air sungai mengalami peningkatan signifikan akibat curah hujan tinggi. Sejumlah permukiman warga di dataran rendah mulai tergenang dengan ketinggian air antara 10–20 cm. Meski demikian, genangan masih terbatas di halaman rumah dan belum memasuki area dalam rumah warga.

Kapolres Kubu Raya, AKBP Kadek Ary Mahardika, menegaskan bahwa pihaknya memprioritaskan keselamatan masyarakat di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. Melalui instruksi yang dikeluarkan kepada seluruh jajaran, ia meminta pengawasan di titik rawan banjir ditingkatkan, khususnya di wilayah Polsek yang memiliki peta kerawanan tinggi.

Kasubsi Penmas, Aiptu Ade, menjelaskan bahwa Kapolres telah meminta seluruh Kapolsek untuk mengintensifkan patroli, pemantauan debit air, dan memperkuat koordinasi dengan tokoh masyarakat.

“Fokus kegiatan ini tidak hanya pada antisipasi banjir, tetapi juga potensi bencana lain yang sering muncul saat cuaca ekstrem seperti angin puting beliung dan tanah longsor. Kehadiran polisi di lapangan diharapkan mampu memberi rasa aman sekaligus memastikan respons cepat jika situasi memburuk,” ujarnya.

Ade juga menambahkan bahwa kondisi atmosfer wilayah Kalimantan Barat masih menunjukkan potensi hujan sedang hingga lebat, terutama pada siang hingga sore hari, dengan kemungkinan disertai angin kencang berdasarkan prakiraan BMKG. Situasi ini menuntut sinergi seluruh pihak untuk meminimalisir dampak bencana yang mungkin terjadi. (*)