Harga Pangan Stabil dan Ketersediaan Terjamin: Satgas Pangan Pastikan Pasokan Aman Hingga Akhir Tahun

Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian bersama Satgas Ketahanan Pangan Kota Pontianak memantau komoditas pangan di Pasar Teratai dan Swalayan Citra Jeruju. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Dalam upaya menjaga kestabilan ekonomi dan mengendalikan inflasi, Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Pontianak secara rutin melakukan pemantauan harga dan ketersediaan pangan. Kamis pagi, 12 September 2024, Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, turun langsung memeriksa pasar-pasar utama, termasuk Pasar Teratai Jeruju, swalayan modern, dan gudang beras.

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa harga komoditas bahan pokok di Kota Pontianak tetap stabil tanpa adanya gejolak harga. Ketersediaan bahan pangan juga dipastikan aman untuk tiga bulan ke depan.

Bacaan Lainnya

“Secara umum, harga-harga bahan pokok terkendali dengan baik. Beberapa komoditas seperti daging ayam, telur, gula pasir, dan minyak goreng bahkan mengalami penurunan harga,” ungkap Ani Sofian setelah melakukan inspeksi di Pasar Teratai.

Stok beras juga dipastikan cukup hingga akhir tahun 2024, berkat pengiriman beras yang terus berlangsung setiap pekan ke Kalimantan Barat. Minyak goreng, menurutnya, tetap stabil dengan harga distributor yang lebih rendah dibandingkan harga pengecer.

“Harga beras dan minyak goreng tetap stabil karena harga dari distributor cukup murah,” tambah Ani Sofian.

Dalam kesempatan ini, Ani Sofian juga mengungkapkan dukungannya terhadap kerjasama antara Pemerintah Kota Pontianak dan PT Wilmar. Kerjasama ini dianggap dapat mempermudah distribusi dan menyerap tenaga kerja lokal. “Kami mendukung kerjasama ini karena akan membantu masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau dan mendukung produk lokal,” kata Ani Sofian.

Sementara itu, meskipun inflasi pada bulan Agustus meningkat dibandingkan bulan Juli, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak terus berupaya dengan berbagai inovasi, seperti Gerakan Menanam Cabai dan pengembangan sorgum sebagai alternatif nasi.

“Tantangan dalam mengendalikan inflasi memerlukan strategi 4K: keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Kami meminta semua perangkat daerah anggota TPID untuk meningkatkan program dan kegiatan dalam mengatasi lonjakan inflasi,” jelas Ani Sofian.

Plt Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak, Muchamad Yamin, menambahkan bahwa pemantauan harga terus dilakukan untuk memastikan kontrol harga dan ketersediaan pangan. “Harga daging ayam masih di bawah Rp30.000 per kg, dan stok gula, beras, serta minyak goreng cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Pantauan di Pasar Teratai menunjukkan harga beberapa komoditas tetap dalam batas normal. Harga beras medium Rp14.000/kg, beras SPHP Rp13.100/kg, cabai rawit merah Rp75.000/kg, cabai rawit hijau Rp50.000/kg, bawang merah Rp29.333/kg, gula pasir curah Rp17.333/kg, minyak goreng curah Rp15.300/liter, minyak goreng kemasan premium Rp18.333/liter, Minyak Kita Rp16.833/liter, daging ayam ras Rp28.333/kg, dan telur ayam Rp29.667/kg.

Dengan upaya pemantauan ini, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang masih terjangkau. (*)