Festival Cap Go Meh Pontianak 2576: Karnaval Naga Bersinar dan Tradisi Naga Buka Mata Meriahkan Kota

Ritual Naga Buka Mata di Kelenteng Kwan Tie Bio mengawali Cap Go Meh di Kota Pontianak. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Festival Cap Go Meh 2576 Kongzili di Kota Pontianak dibuka dengan meriah melalui salah satu tradisi paling ikonik, yaitu **Karnaval Naga Bersinar**. Sebagai rangkaian awal, 39 naga yang akan berpartisipasi dalam karnaval melakukan ritual sakral ‘Naga Buka Mata’ di Kelenteng Kwan Tie Bio, Jalan Diponegoro, Senin pagi 10 Februari 2025.

Ketua Panitia Cap Go Meh 2576, Hendry Pangestu Lim, menjelaskan bahwa pada hari pertama, sebanyak 10 naga melakukan ritual buka mata, diikuti oleh 29 naga lainnya. “Total ada 39 naga bersinar yang akan tampil meriah pada karnaval malam 12 Februari mendatang,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Karnaval ini akan dimulai dari persimpangan lampu merah Jalan Patimura, melintasi Jalan Gajah Mada, dan berakhir di Jalan Budi Karya, dengan panggung utama di depan Swalayan Ligo Mitra yang akan menjadi pusat perhatian tamu undangan. Kemeriahan acara puncak ini akan disambut dengan kehadiran ribuan penonton yang turut merasakan magisnya parade naga.

“Puncak festival akan diakhiri dengan ritual ‘Naga Tutup Mata’ pada 13 Februari, yang akan dilaksanakan di Yayasan Bakti Suci Sungai Raya. Ritual ini sebagai simbol penghormatan kepada leluhur dan juga penutupan rangkaian tradisi,” lanjut Hendry.

Ritual buka mata naga, yang dilaksanakan untuk memohon restu kepada leluhur, menjadi bagian penting dalam festival ini. Sementara itu, ritual tutup mata naga melambangkan akhir dari rangkaian perayaan yang penuh makna.

Hendry juga berharap, melalui festival ini, Pontianak dapat semakin maju dan sejahtera, serta mempererat hubungan antar-etnis dan agama di kota tersebut. “Semoga dengan adanya naga buka mata di Cap Go Meh ini, kedamaian dan pembangunan di Pontianak terus berkembang dengan baik,” tuturnya.

Pj Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, mengungkapkan dukungannya terhadap perayaan Cap Go Meh dan mengapresiasi dampak positif festival ini terhadap perekonomian lokal. “Event ini menarik wisatawan dan memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat Pontianak, baik itu dalam bidang kuliner, belanja, maupun pariwisata,” katanya.

Festival Cap Go Meh Pontianak telah menjadi agenda budaya yang dinanti-nanti, tidak hanya oleh warga setempat, tetapi juga oleh wisatawan yang ingin merasakan keunikan dan kemeriahannya. Selain melestarikan budaya Tionghoa, acara ini juga berperan penting dalam mempererat tali persaudaraan antar masyarakat dari berbagai latar belakang. (*)