Evaluasi Pemetaan Poktan UPPKA: 20 Peserta Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga di Sambas

BKKBN Kalbar mengelar kegiatan Poktan UPPKA dan Pro PN peningkatan pemberdayaan ekonomi keluarga Akseptor KB dan keluarga rentan stunting di Kabupaten Sambas. Foto Ilham.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Plh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sambas, Eko Susanto, mengungkapkan bahwa Evaluasi Pemetaan yang diikuti oleh 20 anggota Kelompok Kegiatan (Poktan) Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) merupakan langkah strategis untuk memastikan efektivitas program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan keluarga, khususnya dalam pengembangan usaha kecil.

“Saya sangat mengapresiasi BKKBN atas dukungannya. Masyarakat kita tidak hanya menjadi akseptor KB, tetapi juga terus dibina melalui Poktan UPPKA, agar perekonomian keluarga akseptor di Kabupaten Sambas semakin baik. Saya yakin jika ekonomi mereka membaik, keluarga yang sehat dan berkualitas bisa tercapai,” ujar Eko Susanto di Sambas pada Jumat, 11 Oktober 2024.

Bacaan Lainnya

Eko berharap kegiatan evaluasi pemetaan ini tidak hanya sekadar memenuhi target kuantitatif dari pusat, tetapi juga agar Poktan UPPKS mendapatkan pembinaan yang berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya peserta untuk menyerap ilmu dari para narasumber yang difasilitasi oleh BKKBN, termasuk narasumber dari Asosiasi Kelompok UPPKA (AKU).

“Penjelasan dan edukasi tentang pengembangan usaha yang disampaikan oleh narasumber AKU sangat penting untuk diterapkan oleh setiap anggota Poktan UPPKA di Kabupaten Sambas. Dengan bekal edukasi tersebut, diharapkan anggota Poktan UPPKA Sambas dapat meningkatkan kualitas dan pemasaran produk mereka, sehingga usaha mereka semakin maju,” tambahnya.

Eko juga menekankan pentingnya pemahaman dan penerapan langkah-langkah pengembangan usaha oleh setiap anggota Poktan UPPKA untuk meningkatkan perekonomian keluarga akseptor.

Untuk memastikan keberhasilan dalam memproduksi dan memasarkan suatu produk, Eko menyarankan agar tempat usaha memiliki kualitas yang baik, termasuk memiliki izin resmi, label, dan kemasan yang menarik. “Langkah-langkah untuk memajukan usaha ini akan dijelaskan lebih rinci oleh AKU, dan saya harap semua peserta memperhatikannya,” ungkap Eko.

“Pemerintah Kabupaten Sambas dan BKKBN berharap melalui kegiatan evaluasi ini, seluruh keluarga akseptor dapat terus meningkatkan perekonomiannya. Ini penting untuk menciptakan keluarga yang berkualitas dalam aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Tujuan akhir yang kita harapkan adalah mampu mencegah dan mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Sambas,” pungkas Eko. (Sy)