HARIAN KALBAR (JAKARTA) – PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif di tahun 2024, dengan laba bersih mencapai Rp1,1 triliun, mengalami kenaikan signifikan sebesar 35,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan laba ini didorong oleh pertumbuhan penjualan yang solid, yang mencapai Rp10,1 triliun, serta efisiensi biaya operasional, terutama dalam penurunan harga pupuk di segmen kelapa sawit.
Segmen kelapa sawit tetap menjadi penyumbang utama pendapatan perusahaan, menyumbang 87 persen dari total penjualan. Peningkatan harga rata-rata penjualan (ASP) Crude Palm Oil (CPO) sepanjang 2024 berkontribusi besar terhadap kenaikan pendapatan ini. Faktor utama yang mempengaruhi harga adalah rendahnya output produksi CPO akibat dampak fenomena El Nino yang mengurangi pasokan, serta peningkatan permintaan untuk konsumsi domestik, terutama terkait dengan program biodiesel B-35.
Andrianto Oetomo, Direktur Utama DSNG, Jumat 28 Februari 2025 menyampaikan bahwa meski menghadapi tantangan dari El Nino yang memengaruhi produktivitas perkebunan kelapa sawit, kondisi ini justru mendorong kenaikan harga CPO akibat terbatasnya pasokan. Produksi Tandan Buah Segar (TBS) mengalami penurunan 7 persen menjadi 2,1 juta ton, yang berdampak pada penurunan produksi CPO sebesar 9 persen YoY menjadi 602 ribu ton. Namun, peningkatan tingkat rendemen yang mencapai 3 persen berhasil menghasilkan CPO dengan kualitas premium.
Di segmen kayu, DSNG menghadapi kondisi pasar yang lebih sulit, dipengaruhi oleh lesunya pasar properti global akibat tingginya suku bunga dan pelemahan ekonomi di negara-negara maju. Meskipun penjualan panel kayu meningkat 17 persen menjadi 116 ribu m³, segmen ini mencatatkan kerugian pertama dalam hampir satu dekade dengan kerugian sebesar Rp16 miliar.
Namun, di sisi positif, bisnis energi terbarukan DSNG menunjukkan kinerja yang impresif dengan penjualan Rp182,8 miliar dari produk cangkang sawit (PKS), yang mengalami peningkatan volume penjualan dan harga rata-rata penjualan masing-masing sebesar 135 persen dan 8 persen.
Kinerja keuangan yang sehat terlihat pada total aset yang meningkat 7,6 persen YoY menjadi Rp17,4 triliun, didorong oleh investasi strategis pada entitas asosiasi REA Kaltim. Liabilitas perusahaan juga meningkat 3,1 persen menjadi Rp7,5 triliun, sementara ekuitas tercatat naik 11,3 persen YoY menjadi Rp9,8 triliun, menggambarkan pertumbuhan yang seimbang dan posisi keuangan yang kuat.
Dengan kinerja yang solid di 2024, DSNG siap menghadapi tantangan dan peluang di tahun mendatang dengan optimisme dan strategi yang lebih baik. (*)