HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Kepala SD dan SMP, baik negeri maupun swasta, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit parotitis atau gondongan. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus, yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar parotis di wajah.
Meskipun belum ada laporan kasus gondongan di Kota Pontianak, Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menjelaskan bahwa langkah antisipasi ini diambil untuk mencegah penyebaran penyakit yang sering menyerang anak-anak. Dalam surat edaran bernomor 400.2.5/6013.1/DIKDAS-DISDIKBUD/2024, semua satuan pendidikan diinstruksikan untuk melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit gondongan di lingkungan sekolah.
“Jika ada kasus gondongan di sekolah, segera laporkan ke puskesmas terdekat,” kata Ani Sofian pada Senin, 7 September 2024.
Ani menekankan pentingnya surveilans aktif melalui Tim UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) untuk memantau potensi kasus gondongan sebagai bentuk deteksi dini. Jika ada siswa, pendidik, atau tenaga kependidikan yang terinfeksi, mereka diminta untuk tidak berinteraksi di sekolah selama tujuh hari sejak munculnya gejala.
Kepala Disdikbud Kota Pontianak, Sri Sujiharti, menambahkan bahwa pihak sekolah diimbau untuk aktif dalam sosialisasi dan edukasi terkait penyakit gondongan. “Tim UKS harus berkoordinasi dengan puskesmas untuk menyosialisasikan penyakit ini sebagai langkah pencegahan,” ujarnya.
Sri juga menekankan bahwa jika ada sekolah yang terdeteksi kasus gondongan, siswa dan guru dianjurkan menggunakan masker setidaknya selama tujuh hari setelah kasus terakhir dinyatakan sembuh. Langkah ini diharapkan dapat mengendalikan penyebaran penyakit serta melindungi kesehatan warga sekolah di Kota Pontianak.
Kepala SMPN 24 Pontianak, Teguh Santoso, menyatakan bahwa pihaknya telah memulai sosialisasi melalui Tim UKS bekerja sama dengan Puskesmas Kampung Bali. “Kami sudah melakukan sosialisasi untuk mencegah penyebaran penyakit gondongan sedini mungkin,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kerja sama dengan Puskesmas Kampung Bali terus dilakukan, termasuk dalam pencegahan penyakit dan pemberian tablet tambah darah untuk mengatasi stunting. Petugas puskesmas secara rutin mengunjungi sekolah untuk memberikan sosialisasi tentang berbagai upaya pencegahan penyakit. (*)