HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Menteri Pengangkutan Sarawak, Dato Sri Lee Kim Shin, bersama Konjen RI Kuching, Raden Sigit Witjaksono, menegaskan keinginan kuat dari masyarakat Sarawak, Malaysia, dan Kalimantan Barat, Indonesia, untuk membuka kembali rute penerbangan Pontianak-Kuching yang sempat terhenti akibat pandemi COVID-19. Tujuan utama adalah untuk memperkuat konektivitas dan memudahkan akses antara kedua wilayah tersebut.
“Kami bersama KJRI Kuching telah berdialog tentang berbagai isu transportasi baik di Kalbar maupun Sarawak. Kunjungan kami ke Kalbar, termasuk Pontianak dan Singkawang, bertujuan untuk memajukan pembangunan transportasi dan menjalin kerjasama lebih lanjut,” ungkap Dato Sri Lee Kim Shin setelah pertemuan dengan Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, di Kantor Wali Kota Pontianak pada Senin, 2 September 2024.
Lee Kim Shin menambahkan bahwa meskipun konektivitas transportasi darat sudah mulai pulih pasca-pandemi, masih ada area yang perlu ditingkatkan. Rute bus dari Pontianak ke Kuching telah kembali beroperasi, namun ada beberapa kendala, termasuk rute bus dari Singkawang ke Kuching yang masih memerlukan perbaikan. Saat ini, penumpang harus berganti bus di PLBN Aruk-Biawak sebelum melanjutkan perjalanan ke Kuching.
“Kami berharap rute Singkawang-Kuching bisa diperbaiki sehingga penumpang bisa langsung menuju terminal di Kuching. Selain itu, kami juga ingin agar pintu border di PLBN Entikong-Tebedu dapat dibuka dari pukul 05.00 WIB seperti sebelum pandemi,” ujar Dato Sri Lee Kim Shin.
Selain fokus pada rute yang ada, Dato Sri juga mengusulkan pembukaan rute baru dari Kalbar ke Miri, Bintulu, dan bahkan ke Brunei Darussalam. Ia meyakini bahwa pembukaan rute ini tidak hanya akan mempermudah angkutan orang, tetapi juga barang, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif adanya peningkatan kemajuan ekonomi bagi ketiga negara yang berada di Satu Pulau Borneo ini.
“Hasil kunjungan ini, termasuk ke Bandara Supadio, Terminal Antar Negara di Kubu Raya, Pelabuhan Kijing di Mempawah, dan Bandara Kota Singkawang, akan dilaporkan kepada Pemerintah Malaysia. Kami berharap rekomendasi ini dapat segera direalisasikan,” kata Lee Kim Shin.
Menteri Pengangkutan Sarawak menekankan bahwa konektivitas transportasi darat dan udara sangat penting bagi masyarakat Sarawak, Kalbar, dan Brunei Darussalam. “Banyak masyarakat di Pulau Borneo, termasuk Sarawak, Kalbar, dan Brunei, memiliki hubungan keluarga yang erat. Kemudahan transportasi akan memudahkan mereka untuk saling mengunjungi,” tutup Lee Kim Shin. (Sy)