Danrem Alambhana Wanawai Brigjen Luqman Arif Sampaikan Terima Kasih atas Kerjasama Media Kalbar dalam Mendukung Program Perbatasan

Danrem 121 Alambhana Wanawai Brigjen TNI Luqman Arif saat melakukan silahturahmi bersama wartawan di Pontianak. Foto Ilham.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Dalam rangka mempererat hubungan dengan media, Danrem 121/Alambhana Wanawai Brigjen TNI Luqman Arif S.I.P, M.I.P, mengucapkan terima kasih atas dukungan luar biasa dari wartawan di Kalimantan Barat (Kalbar) yang telah menyampaikan informasi dan edukasi mengenai berbagai kegiatan Korem 121/ABW, terutama di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Pernyataan ini disampaikan Brigjen Luqman dalam sebuah silahturahmi bersama para wartawan di Hotel Kartika, Pontianak, Senin, 16 Desember 2024.

“Sudah hampir satu setengah tahun saya bertugas di Kalbar, dan saya sangat mengapresiasi kerjasama yang terjalin antara kami dengan rekan-rekan media di sini. Pemberitaan yang disampaikan tidak hanya memberikan informasi tetapi juga edukasi yang sangat mendukung keberhasilan kegiatan kami, terutama di sepanjang wilayah perbatasan,” ungkap Brigjen Luqman, yang sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Danrem 121/ABW.

Danrem menambahkan, dalam menjaga kedaulatan wilayah perbatasan, prajurit TNI tentunya memiliki keterbatasan. Namun, berkat kerjasama yang solid dengan berbagai pihak, termasuk media, banyak pencapaian yang dapat diraih. “Dengan bantuan dari semua pihak, termasuk para wartawan, kami berhasil menjaga perbatasan dengan baik, terutama dalam hal pencegahan dan penindakan terhadap upaya penyelundupan barang ilegal, seperti narkoba, serta peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan di daerah perbatasan,” ujarnya.

Selama bertugas, Danrem 121/ABW telah memimpin operasi yang berhasil mengamankan lebih dari 200 kilogram narkotika jenis sabu dan ribuan butir ekstasi. Selain itu, mereka juga berhasil menggagalkan penyelundupan barang ilegal lainnya, seperti minuman keras (miras) dan rokok, yang mencoba masuk ke Indonesia melalui jalur-jalur tikus di perbatasan.

“Keberhasilan ini tak lepas dari sinergi dengan semua pihak, termasuk masyarakat setempat yang sangat mendukung. Kami juga dibantu oleh Embrio Anti Narkoba (Radar) dalam upaya pemberantasan narkoba. Bagi saya, tindakan tegas terhadap pelaku penyelundupan dan narkoba adalah harga mati, bahkan jika ada anggota saya yang terlibat, saya tidak segan untuk memecatnya,” tegas Danrem.

Selain itu, Danrem juga menyoroti pentingnya pembangunan pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) di wilayah perbatasan. “Untuk meningkatkan kualitas SDM, kami menyiapkan prajurit TNI sebagai tenaga pengajar di daerah terpencil, serta bersinergi dengan pemerintah daerah melalui dinas pendidikan dan PUPR untuk menyediakan asrama bagi anak-anak perbatasan yang ingin melanjutkan pendidikan,” jelasnya.

Danrem mengungkapkan bahwa banyak anak-anak di daerah perbatasan yang harus menempuh perjalanan jauh, hingga puluhan kilometer, hanya untuk bersekolah. “Agar mereka bisa belajar dengan nyaman, kami membangun asrama yang layak dan aman, dengan pengawasan yang ketat serta pemisahan antara asrama pria dan wanita. Dengan fasilitas yang memadai, kami berharap kualitas pendidikan anak-anak di perbatasan akan meningkat dan dapat menjadi modal untuk membangun daerah mereka sendiri,” katanya.

Brigjen Luqman juga menyampaikan bahwa beberapa rumah singgah atau asrama untuk anak-anak perbatasan sudah dibangun, dengan bantuan dari TNI dan kerjasama dengan pemerintah daerah. Selain itu, mereka juga memberikan bantuan pangan berupa beras dan kacang hijau secara rutin untuk anak-anak di asrama.

“Saya juga mengajak perusahaan swasta untuk berperan aktif melalui program CSR mereka. Meskipun berbagai aspek pembangunan penting, saya percaya bahwa pendidikan untuk anak-anak perbatasan harus menjadi prioritas utama,” tutup Brigjen Luqman. (Sy)