HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Sejak pukul 07.00 WIB pada Rabu, 13 November 2024, warga Jalan Ilham, Kelurahan Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota, Kalimantan Barat, mulai memadati Aula IKIP PGRI Pontianak untuk mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara yang dilaksanakan di TPS 029. Sebanyak 453 orang pemilih ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pontianak, dibuka oleh Ketua KPU Kota Pontianak, dan disaksikan oleh anggota Bawaslu serta Forkopimda Kota Pontianak. Simulasi ini dilakukan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, yang akan mencakup pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak, yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024.

“Kami melaporkan bahwa simulasi ini bertujuan untuk memastikan pemahaman dan pendalaman mengenai ketentuan pelaksanaan, serta untuk mengukur efektivitas kinerja dan efisiensi waktu dalam penyelenggaraan pemungutan dan perhitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), apakah sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Syarifah Alifiah, Ketua Panitia Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara yang dilaksanakan oleh KPU Kota Pontianak di Kelurahan Sungai Bangkong.
Syarifah menjelaskan, kesesuaian dengan peraturan yang dimaksud mencakup alur pemungutan dan penghitungan suara, penggunaan alat suara, penggunaan formulir, serta tata cara pengisiannya dalam proses pemungutan dan penghitungan suara. Selain itu, penggunaan sampul dan logistik lainnya dalam proses tersebut, serta penggunaan aplikasi Sirekap Pilkada juga menjadi perhatian dalam simulasi ini.
“Simulasi ini melibatkan 453 orang pemilih yang diambil dari Data Pemilih Tetap (DPT) di TPS 029. Dari jumlah tersebut, 222 orang pemilih laki-laki dan 231 orang pemilih perempuan. Sementara itu, petugas yang kami kerahkan dalam simulasi ini terdiri dari tujuh orang petugas KPPS, dua orang petugas ketertiban, tujuh orang saksi, dua orang pemantau, dan satu orang pengawas TPS. Selain itu, kami juga melibatkan anggota KPPS, PPS, dan PPK setempat,” pungkas Syarifah. (Sy)