Peran Perempuan Dalam Pembangunan Kota Pontianak Ditekankan pada Momen Peringatan Hari Ibu ke-96

Pj Ketua TP-PKK Kota Pontianak Giarti Pancaksani Suwarsaningsih memberikan potongan nasi tumpeng kepada Pj Wali Kota Pontianak Edi Suryanto. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Peringatan Hari Ibu ke-96 di Kota Pontianak menjadi momentum penting untuk mendorong peran perempuan dalam pembangunan daerah. Tahun ini, peringatan tersebut mengusung tema “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045”, yang mengajak perempuan untuk lebih aktif dalam memajukan negara menuju Indonesia yang lebih baik pada 2045.

Pj Ketua TP PKK Kota Pontianak, Giarti Pancaksani Suwarsaningsih, menjelaskan bahwa perempuan merupakan pilar utama dalam keluarga dan masyarakat. Menurutnya, dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045, perempuan harus menjadi agen perubahan yang berdaya dan berperan aktif dalam pembangunan.

Bacaan Lainnya

“Hari Ibu bukan hanya sekadar mengenang perjuangan perempuan Indonesia di masa lalu, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam menghadapi tantangan di masa depan,” ujar Giarti setelah memimpin upacara peringatan di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Sabtu, 21 Desember 2024.

Giarti menambahkan bahwa PKK Kota Pontianak sebagai mitra pemerintah memiliki peran penting untuk memberikan contoh dan teladan kepada masyarakat dalam menumbuhkan semangat pemberdayaan keluarga demi kesejahteraan warga Kota Pontianak. Ia juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam dunia digital.

“Di era digital ini, perempuan harus dibekali dengan kemampuan menguasai teknologi agar siap menghadapi tantangan global, khususnya dalam memanfaatkan teknologi digital untuk memberdayakan diri dan komunitas,” kata Giarti.

Penjabat Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, menyatakan bahwa Pemerintah Kota Pontianak berkomitmen untuk memaksimalkan kontribusi perempuan dari berbagai sektor. Edi mengungkapkan bahwa peran ibu sangat penting dalam setiap agama, begitu juga dalam dunia pemerintahan.

“Peran ibu sangat krusial. Begitu juga di dunia pemerintahan. Pemkot Pontianak fokus untuk mengembangkan SDM, yang mana perempuan memiliki peran sentral dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan,” tambahnya.

Edi menegaskan bahwa anggaran di Pemkot Pontianak secara tidak langsung turut mendukung pemberdayaan perempuan, di mana sektor yang berkaitan dengan SDM sangat bergantung pada kontribusi perempuan, khususnya ibu-ibu yang mengajukan berbagai usulan dari bawah.

“Pembangunan yang berbasis pada keluarga dan pemberdayaan perempuan akan menjadi kunci untuk mewujudkan Kota Pontianak yang lebih maju dan sejahtera,” tutup Edi. (*)