Satgas Ketahanan Pangan Pontianak Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pj Wali Kota Pontianak Edi Suryanto bersama Tim Satgas Pangan melakukan sidak di pasae tradisional dan gudang distributor. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Kota Pontianak terus memantau ketersediaan pangan dan mengendalikan harga bahan pokok. Pada Jumat, 20 Desember 2024, tim melakukan inspeksi harga dan stok pangan di Pasar Dahlia dan Garuda Mitra yang terletak di Jalan H Rais A Rahman, Kelurahan Sungai Jawi Dalam, Kecamatan Pontianak Barat. Selain itu, mereka juga mengecek ketersediaan beras di gudang beras di Jalan Kom Yos Sudarso.

Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, menjelaskan bahwa dari hasil pemantauan langsung, ketersediaan bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2024 dalam kondisi aman. Selain itu, pihaknya juga sudah mempersiapkan pasokan untuk menyambut Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh.

Bacaan Lainnya

“Dalam dua bulan ke depan, kita akan menghadapi beberapa hari besar. Semua sudah kami siapkan, dan secara umum, ketersediaan stok dan harga relatif stabil,” ungkap Edi usai memimpin peninjauan.

Edi juga menambahkan bahwa fluktuasi harga yang terjadi masih dapat terkendali oleh pemerintah. Kenaikan atau penurunan harga, menurutnya, merupakan bagian dari dinamika pasar, dan selama tidak terjadi lonjakan harga atau kelangkaan, masyarakat diminta untuk tetap tenang.

“Kalau barang sedikit, harga memang akan naik. Makanya, kami terus menjaga agar pasokan tetap ada,” jelasnya.

Untuk stok beras, satu gudang beras di Pontianak dipastikan dapat memasok kebutuhan hingga menjelang Tahun Baru Imlek. Selain itu, Satgas Ketahanan Pangan juga memantau gudang beras lainnya di kota ini untuk memastikan ketersediaan tetap terjaga.

Edi Suryanto juga mengungkapkan bahwa hasil evaluasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak menunjukkan adanya persoalan pada ketersediaan daging ayam dan bawang merah, yang dipengaruhi oleh pasokan dari luar Pulau Kalimantan dan cuaca. Sebagai respons, Pemkot Pontianak rutin menggelar operasi pasar murah di setiap kecamatan. Setelah sukses melaksanakan operasi pasar murah dengan 12 ribu paket, pihaknya kini tengah merencanakan event serupa untuk menyambut kebutuhan besar di akhir tahun.

“Masalah dengan bawang merah dan daging ayam lebih kepada mekanisme perdagangan. Kami akan terus menggelar operasi pasar murah untuk meringankan beban warga,” pungkasnya. (*)