HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Amirullah, mengungkapkan bahwa inflasi year on year (yoy) Kota Pontianak berada di angka 1,77 persen. Komoditas yang menjadi pendorong inflasi terbesar menurut Badan Pusat Statistik (BPS) adalah bawang merah, ikan kembung, minyak goreng, wortel, dan jeruk.
“Inflasi di Pontianak secara umum terkendali, dan kami optimis kemungkinan lonjakan harga sangat tipis. Pemerintah Kota Pontianak bersama pemangku kebijakan terus memantau kondisi inflasi ini,” kata Amirullah usai memimpin High Level Meeting (HLM) Inflasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Pontianak di Ruang Pontive Center, Rabu, 4 Desember 2024.
Amirullah menjelaskan bahwa Pemkot Pontianak terus melakukan pengawasan intensif di lapangan, mulai dari tingkat distributor, agen, hingga pasar tradisional dan swalayan modern, untuk memastikan ketersediaan pangan tetap aman.
“Inflasi bukan hanya masalah yang bisa dikendalikan oleh pemerintah daerah. Kami menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk mengawasi harga-harga yang dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah pusat, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM),” tambah Amirullah.
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemkot Pontianak dan pihak terkait rutin melakukan pemantauan terhadap harga-harga barang. Dari hasil monitoring, belum ditemukan adanya fenomena luar biasa seperti kelangkaan atau lonjakan harga yang signifikan.
“Peran kami adalah melindungi konsumen dengan menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan memastikan distribusi barang berjalan lancar,” ujar Amirullah yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak.
Amirullah menambahkan, infrastruktur jalan yang baik sangat berperan penting dalam kelancaran distribusi barang. Kemacetan lalu lintas, menurutnya, bisa berkontribusi pada inflasi.
“Pemkot Pontianak berkomitmen untuk memastikan jalan-jalan di kota ini lancar dilalui tanpa hambatan. Tidak hanya fisik jalan yang perlu diperhatikan, tetapi kelancaran lalu lintas juga sangat penting untuk mencegah terjadinya inflasi yang disebabkan oleh keterlambatan distribusi,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa Pemkot terus menjaga kelancaran infrastruktur jalan menuju pelabuhan, bandara, dan pusat pergudangan untuk memastikan distribusi barang yang efisien, terutama menjelang masa perayaan.
Dengan upaya tersebut, Pemkot Pontianak berharap dapat menjaga kestabilan harga dan mencegah lonjakan inflasi yang dapat merugikan masyarakat, khususnya selama musim liburan dan perayaan Nataru yang biasanya diikuti oleh peningkatan konsumsi. (*)