HARIAN KALBAR (JAKARTA) – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) kembali memperkuat posisinya sebagai institusi keuangan terkemuka yang berkomitmen pada inovasi dan keberlanjutan. Pada Rabu, 4 Desember 2024, Danamon memperkenalkan teknologi terbaru dalam proses rekrutmen dengan mengintegrasikan Artificial Intelligence (AI) dan gamification dalam program unggulan mereka, Danamon Bankers Trainee (DBT). Program ini dirancang untuk menjaring dan mengembangkan calon bankir muda berbakat di seluruh Indonesia.
Dengan kemajuan teknologi, AI kini menjadi alat penting yang mendukung berbagai sektor, termasuk dunia kerja. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk menganalisis data secara mendalam, mengidentifikasi pola perilaku, serta membuat keputusan berbasis data yang lebih tepat. Dalam konteks rekrutmen, AI memberikan solusi efisiensi, objektivitas, dan transparansi, yang sangat dibutuhkan di tengah meningkatnya permintaan akan talenta muda yang kompeten.
Evi Damayanti, Chief Human Capital PT Bank Danamon Indonesia Tbk, mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi AI dalam proses wawancara akan meningkatkan konsistensi dan objektivitas dalam penilaian kandidat. “Inovasi ini memungkinkan kami untuk meningkatkan kualitas seleksi dengan cara yang lebih efisien dan terstandarisasi. Dengan bantuan AI, kami berharap bisa menjaring lebih banyak talenta muda yang tepat untuk bergabung dengan perusahaan,” ujar Evi.
Evi juga menekankan bahwa teknologi ini bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk memperkuat kemampuan tim rekrutmen dalam mengidentifikasi talenta terbaik. “AI membantu kami menemukan tren dan pola dari hasil wawancara, yang memungkinkan kami untuk menciptakan standar penilaian yang lebih baik dan membuat keputusan seleksi lebih tepat sasaran,” tambahnya.
Melalui penerapan teknologi AI ini, Danamon semakin menegaskan komitmennya terhadap Employee Value Proposition Let’s GROW, dengan nilai inti perusahaan “Adaptif”. Ini juga mencerminkan upaya berkelanjutan Human Capital dalam melakukan inovasi dan pengembangan metode rekrutmen yang sesuai dengan perkembangan zaman, serta karakteristik talenta dari generasi Milenial dan Z.
Danamon mengadopsi wawancara berbasis AI yang menggabungkan berbagai parameter, seperti audio signal, speech-to-text, dan facial recognition untuk mengevaluasi kompetensi kandidat secara objektif. Setiap kandidat dinilai menggunakan metode yang seragam, yang menjadikan proses seleksi lebih konsisten dan efisien. “AI memungkinkan kami untuk menjangkau lebih banyak kandidat dalam waktu yang lebih singkat tanpa mengorbankan kualitas seleksi,” jelas Widyarini Utami, Head of Employer Branding, Talent Acquisition, Performance & Culture.
Selain wawancara berbasis AI, Danamon juga mengintegrasikan Gamification, yaitu metode seleksi berbasis permainan, yang menguji keterampilan kognitif, kepribadian, dan potensi kandidat dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. Pendekatan ini sangat relevan untuk generasi milenial dan Z, yang lebih familiar dengan lingkungan digital.
Widyarini Utami menambahkan, “Gamification memberikan pengalaman seleksi yang lebih dinamis dan relevan dengan kebutuhan organisasi, sambil memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kemampuan kandidat.”
Laporan terbaru dari Workable (2024) menunjukkan bahwa 89,4% responden percaya AI dapat mempercepat proses rekrutmen. Sementara itu, Sage Group melaporkan bahwa pada tahun 2024, 24% perusahaan global telah mengadopsi AI dalam strategi rekrutmen mereka. Langkah strategis yang diambil oleh Danamon ini membuktikan komitmennya untuk tetap berada di garis depan dalam hal inovasi teknologi, terutama dalam pengelolaan sumber daya manusia.
Dengan penerapan teknologi AI dan gamification, Danamon berharap dapat menarik dan mengembangkan bankir muda terbaik untuk mendukung pertumbuhan perusahaan saat ini dan masa depan. Ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional.
Sebagai salah satu institusi keuangan terkemuka di Indonesia, Danamon terus menunjukkan dedikasinya untuk menciptakan solusi keuangan inovatif yang berkelanjutan, selaras dengan nilai-nilai perusahaan, dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. (*)