HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Pemerintah Kota Pontianak, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), menggelar kegiatan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah dengan lebih efektif, serta mengintegrasikan konsep infrastruktur hijau sebagai solusi berkelanjutan untuk lingkungan yang lebih sehat.
Kepala Dinas PUPR Kota Pontianak, Firayanta, menjelaskan bahwa pengelolaan sampah di Kota Pontianak harus sejalan dengan target yang diamanahkan oleh pemerintah pusat. Salah satu langkah yang diambil adalah membangun dan mengembangkan infrastruktur hijau dalam berbagai sektor, termasuk sanitasi dan pengelolaan air.
“Penting bagi kita untuk tidak hanya fokus pada pengelolaan sampah, tetapi juga mengembangkan infrastruktur hijau yang dapat mendukung keberlanjutan lingkungan. Terutama dalam hal sanitasi dan pengelolaan air hujan untuk mengurangi risiko banjir,” ujar Firayanta saat membuka kegiatan yang digelar di Hotel Ibis, Rabu, 6 November 2024.
Menurut Firayanta, penerapan infrastruktur hijau di Kota Pontianak sangat relevan dengan kebutuhan tata ruang yang berkelanjutan. Konsep infrastruktur hijau, yang mengandalkan proses alami untuk mengelola air hujan dan mengurangi dampak banjir, diharapkan dapat memperbaiki sanitasi, pengolahan limbah, serta menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan tangguh terhadap perubahan iklim.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Firayanta menegaskan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan peran aktif masyarakat.
“Pengelolaan sampah yang berkelanjutan memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat. Melalui pembinaan ini, kami berharap masyarakat dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola sampah secara efektif, sehingga lingkungan kita tetap bersih dan sehat,” kata Firayanta.
Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju pengelolaan sampah yang lebih efisien dan terstruktur di Kota Pontianak. Firayanta juga mengimbau agar peserta kegiatan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dan berperan aktif dalam menjaga kebersihan serta kesehatan lingkungan.
“Semoga kegiatan ini dapat membentuk kesadaran yang lebih tinggi di masyarakat untuk menjaga kebersihan kota dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Pontianak,” pungkasnya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Kota Pontianak dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang berbasis pada prinsip keberlanjutan dan infrastruktur hijau yang ramah lingkungan. (*)