RSUD SSMA Ajak Masyarakat Bijak Mengelola Obat Asam Urat

Apoteker (Apt) Fikri Destari, S Farm, saat memberikan penyuluhan kesehatan kepada 30 pasien dan pengunjung di RSUD Sultan SSMA Kota Pontianak. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Penyakit asam urat dapat menyebabkan nyeri hebat, pembengkakan, dan rasa panas di area persendian. Jika tidak ditangani dengan baik, peningkatan kadar asam urat yang kronis dalam darah bisa berbahaya.

“Kadar asam urat tinggi dapat disebabkan oleh kombinasi gaya hidup, seperti pola makan dan berat badan, faktor genetik, serta masalah kesehatan,” jelas Apoteker (Apt) Fikri Destari, S Farm, saat memberikan penyuluhan kesehatan kepada 30 pasien dan pengunjung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak pada Rabu 9 Oktober 2024.

Bacaan Lainnya

Fikri menekankan bahwa dalam beberapa kasus, penyakit asam urat memerlukan obat untuk mengelola gejalanya, bukan hanya penanganan rumahan. Obat asam urat bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, menurunkan peradangan, dan menurunkan kadar asam urat dalam darah, dengan penyesuaian berdasarkan tingkat keparahan penyakit.

“Obat asam urat umumnya bekerja dengan dua cara: meningkatkan pengeluaran asam urat lewat urine atau mengurangi metabolisme purin menjadi asam urat,” ungkapnya.

Untuk serangan asam urat, pengobatan dapat menggunakan NSAID, kolkisin, dan kortikosteroid. Sedangkan untuk terapi gout kronis, obat yang umum diberikan meliputi allopurinol, probenecid, dan pegloticase.

Fikri juga menambahkan bahwa perubahan gaya hidup, seperti menjaga pola makan, berolahraga secara teratur, minum air putih, mengurangi asupan alkohol dan minuman manis, serta menghindari makanan tinggi purin (seperti daging merah dan makanan laut), sangat penting dalam mengelola asam urat.

Tanpa perawatan yang tepat, asam urat dapat menyebabkan serangan gout berulang, terbentuknya tofi di sendi atau jaringan lain, serta komplikasi seperti batu ginjal, penurunan fungsi ginjal, dan peningkatan risiko penyakit jantung atau masalah kardiovaskuler.

“Dengan perawatan yang tepat, asam urat dapat dikelola dengan baik. Namun, tanpa perawatan, komplikasi serius bisa terjadi, jadi penting untuk mengikuti anjuran pengobatan dari dokter untuk mencegah dan mengurangi risiko komplikasi,” pungkas Fikri. (*)