HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Untuk mengatasi lonjakan harga cabai yang sering kali menjadi penyumbang inflasi, Pemerintah Kota Pontianak, bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak, Tim Penggerak PKK (TP-PKK), dan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalbar, telah meluncurkan Gerakan Menanam Cabai (Geram) di Aula Rumah Jabatan Wali Kota.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, memberikan dukungannya penuh terhadap Geram Cabai sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas inflasi dan ketersediaan pangan. Selain fokus pada cabai, Geram juga meliputi penanaman sayuran seperti sawi hijau, kangkung, dan bayam. “Geram memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dan barang-barang bekas sebagai wadah tanaman. Ini adalah langkah yang tepat untuk mengatasi fluktuasi harga pangan,” ujar Ani Sofian, Rabu 11 September 2024.
Dalam sambutannya, Ani Sofian juga meminta camat dan lurah untuk memantau dan mendukung pelaksanaan gerakan ini di wilayah masing-masing. “Kami ingin memastikan bahwa Geram ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Menurut data terakhir, inflasi Kota Pontianak pada bulan Agustus 2024 tercatat sebesar 1,31 persen, menjadikannya salah satu dari enam kota dengan inflasi terendah di Indonesia. “Langkah ini penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendongkrak daya beli mereka,” ungkap Ani Sofian.
Pj Ketua TP-PKK Kota Pontianak, Anita Ani Sofian, menambahkan bahwa Geram adalah bagian dari program Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Perkembangan oleh Kementerian Pertanian, yang berfokus pada pemanfaatan halaman rumah untuk menanam cabai dan sayur-mayur. “Program ‘Aku Hatinya PKK’ bertujuan menciptakan halaman yang asri, teratur, indah, dan nyaman. Kami berharap penanaman cabai di pekarangan rumah dapat membantu mengatasi fluktuasi harga dan memastikan pasokan cabai yang berkelanjutan,” jelas Anita.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar, Abidin Abdul Haris, menyatakan bahwa Geram merupakan bagian dari strategi 4K TPID, yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
“Geram berfokus pada ketersediaan pasokan dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada ibu-ibu PKK dalam menanam cabai. Kami juga akan memfasilitasi ongkos angkut pengiriman bibit dan handsprayer,” tuturnya.
Abidin menambahkan, Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalbar akan terus mendukung Geram sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas pangan. “Harapannya, Geram dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya beli mereka di Kota Pontianak,” ujar Abidin.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Geram diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga stabilitas harga pangan dan mendukung kesejahteraan warga Pontianak.(*)