Maknai Sejarah, Wali Kota Pontianak Minta ASN Belajar dari Peristiwa Mandor

Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menjadi pembina upacara peringatan Hari Berkabung Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Memaknai peringatan bersejarah itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggelar upacara, di Kantor Wali Kota, Jumat 28 Juni 2024. Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengajak seluruh jajaran ASN Pemkot Pontianak untuk mengambil pelajaran dari peristiwa Mandor.

“Mari mengambil teladan dari generasi terbaik Kalimantan Barat, para pejuang mandor sudah mengorbankan segalanya untuk generasi selanjutnya,” ungkapnya, usai upacara di halaman Kantor Wali Kota Pontianak, Jumat 28 Juni 2024.

Bacaan Lainnya

Sekilas kutipan jejak sejarah kelam masa penjajahan Jepang di Kalbar, dimana pada masa itu karena upaya para pejuang bangsa untuk lepas dari penjajahan, khususnya para penjuang di Kalimantan Barat membuat tentara Jepang melakukan penangkapan dan penyiksaan, hal itu terjadi antara bulan September 1943 hingga awal 1944.

Tak tanggung-tanggung, akibat kebegisan penjajah Jepang, sebanyak kurang lebih 21.037 bahkan bisa lebih, dibunuh dengan kejam dan dimakamkan secara masal di Makam Mandor yang ada di Kecamatan Mandor Kabupaten Landak, Kalbar. Pembataian itu hingga kini di kenal dengan peristiwa berdarah Mandor. Untuk mengenang maka setiap tanggal 28 Juni diperingati sebagai Hari Berkabung Daerah Kalbar.

Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian mengatakan sebagai ibu kota provinsi Kalbar, ia menginginkan Kota Pontianak dapat memberikan contoh terbaik bagi daerah lain di Kalbar.

“Aparatur harus kompak, saling menjaga. Karena aparatur diberikan amanat untuk melayani masyarakat. Setiap aparatur harus melanjutkan perjuangan pendahulu kita,” sebutnya.

Dimulai dengan menjaga kedisiplinan dan memahami tugas, Pj Wali Kota berharap ASN kemudian mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Apabila seiring berjalannya waktu tidak dilaksanakan, Ani Sofian mengatakan akan menindak secara tegas ASN yang melanggar aturan.

“Hal itu harus diambil demi pembangunan Kota Pontianak,” ujarnya.

Dirinya turut mengajak seluruh masyarakat Kota Pontianak, khususnya generasi muda untuk meneladani kisah para insan terbaik pada masanya itu. Ia menilai perlunya kekompakan dalam upaya menjaga keutuhan negara.

“Semangat itu kita realisasikan dengan produktif berkarya dan bekerja. Jangan melakukan hal yang melanggar hukum,” tutup Ani Sofian. (*)