HARIAN KALBAR (SINGKAWANG) – Pj Ketua TP PKK Kota Singkawang Sutirah Hiana Sumastro optimis angka stunting di Kota Singkawang dapat ditekan melalui berbagai upaya, program dan semangat para kader. Hal itu diungkapkannya saat menerima kunjungan Tim Satwapres di Posyandu Kecubung Singkawang Utara, Rabu 12 Juni 2024.
“Kami tak memungkiri, bahwa fasilitas seperti tempat pemeriksaan harus menjadi perhatian dalam menunjang program yang dijalankan. Dan, memang ada Posyandu yang baru terbentuk, tapi memang kalau untuk tempat atau lokasi rata-rata dari dulu tidak ada tempat yang khusus, semuanya masih numpang di rumah penduduk,” kata Sutirah di Singkawang.
Namun demikian ujarnya lagi dirinya bersyukur karena semangat para kader dan masyarakat memperbolehkan rumahnya dijadikan tempat sebagai Posyandu untuk memeriksakan balita, ibu hamil, catin dan lansia.
“Itu yang perlu kita syukuri dan kedepannya saya yakin walaupun kita menumpang di rumah-rumah penduduk, tapi kerja kita tetap lancar dan stunting ini dapat kita tekan angkanya,” timpal Sutirah Hiana.
Sejauh ini, Sutirah juga memastikan, bahwa para kader dan petugas di Posyandu sudah diberikan pemahaman dalam pemakaian peralatan, baik pengukuran dan penimbangan. Begitu juga kata Sutirah, dalam giat di Posyandu juga tetap dibantu oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas. Bahkan memberikan pelatihan kepada para kader.
“Kawan-kawan juga saling mengajari satu sama lain, karena pelatihan itu kan enggak juga setiap saat ada, jadi yang sudah bisa menularkan sama yang lain gitu,” katanya.
Sutirah menambahkan, bahwa selain melakukan pemeriksaan di Posyandu, pihaknya juga melakukan jemput bola bagi warga yang tidak bisa hadir ke Posyandu. Itu membuktikan keseriusan dalam menekan angka stunting.
“Program mencegah stunting banyak ya, ada program bapak asuh, kemudian bagi-bagi paket dan ada juga program dari Pemkot dan PKK kita kolaborasi. Kemudian dari PKK ada juga membentuk dasa wisma baru,” ucapnya.
Sutirah berharap agar semangat kolaborasi dalam menekan stunting dapat terus dijalankan dengan maksimal sehingga tidak ada lagi muncul kasus stunting baru di Kota Singkawang. (*)