Tingkatkan Hasil Tangkapan, Pomkot Pontianak Beri Bantuan Perlengkapan Kapal Nelayan

Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian memperlihatkan ikan hasil tangkapan Kelompok Nelayan Tradisional 'Lancang Kuning' Kelurahan Banjar Serasan Kecamatan Pontianak Timur. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak Bintoro menyebutkan, keberadaan kelompok nelayan memang sudah ada sejak lama. Kemudian pihaknya melakukan identifikasi kebutuhan nelayan seperti sarana dan prasarana alat tangkap nelayan dan sebagainya.

Dahulu ujar Bintoro para nelayan baru ada sekitar dua hingga tujuh orang, sekarang jumlahnya sudah bertambah banyak, bahkan sudah memiliki kapal dengan daya 6GT sebanyak 17 kapal.

Bacaan Lainnya

“Untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan, Pemkot Pontianak memberikan bantuan berupa GPS, radio panggil, life jacket, cooler box untuk menyimpan hasil tangkapan dan jaring rawai,” ungkap Bintoro usai ikut membongkar hasil tangkapan nelayan dari kapal milik Kelompok Nelayan Tradisional ‘Lancang Kuning’ Pontianak, Selasa 21 Mei 2024.

Dia mengatakan, dengan adanya bantuan sarana dan prasarana pendukung ini, Bintoro bilang hasil tangkapan nelayan meningkat 50 persen.

“Kalau dulu berlayar paling lama dua hari, sekarang hingga tujuh hari,” ujar Bintoro.

Terkait usulan para nelayan untuk dibangun tempat menambat kapal di tepian sungai, Bintoro menyebut bahwa kewenangan tersebut berada di Pemerintah Provinsi Kalbar. Ia berharap usulan ini bisa direalisasikan untuk memudahkan para nelayan menambat kapal sekaligus membongkar hasil laut.

“Tetapi arahan dari Pak Pj Wali Kota, untuk penamaan tempat tambat ini harus disesuaikan dengan nomenklatur yang ada dalam Perda. Sehingga para nelayan nantinya bisa menambatkan kapalnya di dekat tempat nelayan istirahat dan sekaligus membongkar hasil dari tangkapan tersebut,” jelasnya.

Bintoro menambahkan, para nelayan juga mendapat pembinaan dari Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak antara lain tempat pengolahan ikan. Tempat pengolahan ikan ini diberikan untuk memudahkan masyarakat mengolah ikan menjadi produk-produk olahan.

“Hari ini kita menyerahkan bantuan lima tempat untuk mengolah ikan. Ini dalam rangka untuk mengolah hasil ikan yang tidak sampai terjual habis,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Nelayan Tradisional ‘Lancang Kuning’ Daeng Saidi mengatakan, kelompok nelayan yang diketuainya sebanyak enam kapal dengan jumlah anggota 15 orang. Aktivitas menangkap ikan dilakukan sepekan sekali dengan tujuan ke Pulau Datok, Karimata, Pulau Baru dan wilayah lainnya yang diperkirakan banyak terdapat hasil laut.

Sementara ujar Daeng Saidi hasil tangkapan yang diperoleh juga tidak menentu, tapi dalam sekali melaut para nelayan membawa hasil tangkapannya paling sedikit sekitar 100 kilogram (kg) atau lebih.

“Paling banyak biasanya kita membawa hasil tangkapan sampai 500kg,” imbuh Daeng Saidi.

Menurutnya, selama ini ikan-ikan hasil tangkapan nelayan dipasarkan sendiri. Daeng berkata, dengan hasil dari menangkap ikan, para nelayan bisa mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari.

“Kami saat ini membutuhkan tempat persinggahan menambat kapal sekaligus untuk bongkar hasil tangkapan ikan yang diperoleh selama berlayar,” pungkas Daeng Saidi. (*)