Dua Tewas, 29.371 Jiwa Lainnya di Lima Kecamatan di Melawi Terdampak Banjir

Sejak dilanda bencana banjir hingga Rabu 13 Maret 2024 Pemerintah Kabupaten Melawi mencatat dua orang korban meninggal dunia. Kemudian 29.371 jiwa di lima kecamatan di Kabupaten Melawi terdampak banjir.
Korban banjir di Kabupaten Melawi mendapat bantuan. Foto ist.

HARIAN KALBAR (MELAWI) – Sejak dilanda bencana banjir hingga Rabu 13 Maret 2024 Pemerintah Kabupaten Melawi mencatat dua orang korban meninggal dunia. Kemudian 29.371 jiwa di lima kecamatan di Kabupaten Melawi terdampak banjir.

“Hingga saat ini jumlah kepala keluarga terdampak banjir mencapai 7.964 KK, yang tersebar di lima kecamatan, yaitu di Kecamatan Nanga Pinoh 2.673 KK, Pinoh Utara 2.508 KK, Belimbing Hulu 115 KK, Ella Hilir 662 KK dan Menukung 2006 KK, dengan jumlah Jiwa terdampak sebanyak 29.371 jiwa” kata Sekda Melawi, Drs. Paulus di Melawi, Sabtu 16 Maret 2024.

Bacaan Lainnya

Sementara itu lanjut Sekda Melawi akibat banjir tersebut terjadi kerusakan dan kerugian jalan aspal, cor blok cepat berlubang. Tidak hanya itu beberapa bangunan fasilitas umum berbahan kayu seperti masjid, mushola, gereja, kantor balai desa, postu dan posyandu juga mengalami kerusakan.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Logistik dan Peralatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) Lilik Kurniawan menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang terjadi di Kabupaten Melawi, apalagi dalam musibah tersebut ada korban jiwa dan ribuan orang terdampak.

“Kami akan memberikan dukungan kepada BPBD, dana Siap Pakai untuk operasional darurat Rp 250 juta, kemudian untuk peralata dan logistic, Rp 2,2 miliar, ini termasuk untuk makanan siap saji, perahu karet dan lain sebagainya” kata Lilik

Menurutnya, penanganan yang diberikan oleh pemerintah tersebut sifatnya hanya sementara atau penanganan jangka pendek. Maka dari itu dia mengharapkan kepada pemerintah daerah untuk membuat master plan dalam penanganan bencana banjir untuk jangka waktu yang panjang.

“Kalau penanangan darurat saja, saya pikir tidak akan efektif dan itu hanya dirasakan oleh masyarakat saat itu saja, apakah setiap tahun kita akan seperti ini, banjir inikan sudah terjadi hampir setiap tahun, tentu sudah tahu bagaimana penananganannya, dan apa langkah-langkahnya, saya berharap penangan masalah bencana banjir ini juga masuk dalam RPJMD,” ungkap Lilik. (Sy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *