KJRI Kuching Datangkan IPBI ke Sarawak Beri Pelatihan Merangkai Janur

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Sarawak, Malaysia ikut melestarikan salah satu kekayaan budaya Indonesia yakni ketrampilan merangkai Janur. Kegiatan itu masuk dalam rangkaian pelaksanaan The First Borneo SMEs Festival, salah satunya dengan memberikan pelatihan merangkai janur yang diikuti dengan atusias dari kalangan istri para pejabat Sarawak, Malaysia.
Ketua Pengurus Dharma Wanita Persatuan KJRI Kuching, Lucy Octavia bersama para Datin dan puan-puan Sarawak Malaysian antusias mengikuti latihan merangkai Janur. Foto Ilham.

HARIAN KALBAR (Kuching) – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Sarawak, Malaysia ikut melestarikan salah satu kekayaan budaya Indonesia yakni ketrampilan merangkai Janur. Kegiatan itu masuk dalam rangkaian pelaksanaan The First Borneo SMEs Festival, salah satunya dengan memberikan pelatihan merangkai janur yang diikuti dengan atusias dari kalangan istri para pejabat Sarawak, Malaysia.

“Kami dari pengurus Dharma Wanita Persatuan KJRI Kuching diminta untuk memberikan pelatihan merangkai janur. Untuk itu kami mendatangkan pelatih dari Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI). Dan para pelatih ini khsus kami datangkan dari Jakarta dan Pontianak. Sementara kegiatannya kami lakasanakan di lantai 11 Kantor KJRI Kuching,” kata Ketua Pengurus Dharma Wanita Persatuan KJRI Kuching, Lucy Octavia di Kuching, Sabtu 24 Februari 2024.

Bacaan Lainnya
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Sarawak, Malaysia ikut melestarikan salah satu kekayaan budaya Indonesia yakni ketrampilan merangkai Janur. Kegiatan itu masuk dalam rangkaian pelaksanaan The First Borneo SMEs Festival, salah satunya dengan memberikan pelatihan merangkai janur yang diikuti dengan atusias dari kalangan istri para pejabat Sarawak, Malaysia.
KJRI Kuching, Raden Sigit Witjaksono bersama Mayor of Kuching South (MBKS), Wee Hong Seng saat melihat kegiatan pelatihan merangkai Janur. Foto Ilham.

Istri Konjen RI Kuching itu menyebutkan kegiatan pelatihan itu banyak menyedot perhatian, tidak hanya dari para istri pejabat namun juga dari warga Sarawak, Malaysia.

“Disini terlihat sekali para Datin dan puan-puan sangat antusias mengikuti pelatihan merangkai janur. Mereka sepertinya penasaran bagaimana merangkai janur. Mereka mengatakan kepada saya sepertinya mudah ternyata susah namun bisa kita melakukannya,” ungkap Lucy Octavia.

Ia menuturkan, dengan kegiatan itu diharapkan hasil kerajinan merangkai janur Indonesia ini bisa menjadi warisan budaya yang diakui oleh UNESCO. Terkait hal itu ketrampilan merangkai Janur ini merupakan program IPBI untuk dibawa keliling dunia.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Sarawak, Malaysia ikut melestarikan salah satu kekayaan budaya Indonesia yakni ketrampilan merangkai Janur. Kegiatan itu masuk dalam rangkaian pelaksanaan The First Borneo SMEs Festival, salah satunya dengan memberikan pelatihan merangkai janur yang diikuti dengan atusias dari kalangan istri para pejabat Sarawak, Malaysia.
Para istri pejabat dan warga Kuching, Sarawak Malaysia mengikuti pelatihan merangkai Janur di KJRI Kuching. Foto Ilham.

“Kita semua sudah seharusnya mendukung yang sudah di lakukan oleh IPBI, apa lagi saat ini kegiatan merangkai janur itu sudah hampir punah. Terutama lagi di kalangan generasi muda saat ini,” imbuhnya.

Lucy berharap, mudah-mudahan ketrampilan merangkai Janur ini akan tetap ada. Dan, tidak hanya di Indonesia akan tetapi budaya Indonesia ini hingga terkenal ke luar negeri seperti di Sarawak Malaysia ini. (sy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *