HARIAN KALBAR (KUCHING) – Sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Indonesia, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Sarawak, Malaysia telah melakukan berbagai kegiatan salah satunya mengelar Festival Usaha Kecil dan Menenggah (UKM) Kalimantan Pertama (The First Borneo SMEs Festival).
Pelaksana Fungsi Ekonomi (Konsuler 2) KJRI Kuching, Theodorus Satrio Nugroho mengatakan kegiatan tersebut salah satu tujuannya yaitu untuk mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah khususnya dari Indonesia agar bisa naik kelas agar bisa menjadi pengusaha besar dan menengah di tingkat global.
“Yang perlu di ketahui memang tidak mudah untuk mengakselerasi hingga membuat pelaku UMKM itu berhasil dalam usahanya. Meraka tidak hanya ikut satu kali ikut pameran dagang atau memasarkan produknya, seperti kegiatan festival yang kami gelar saat ini di KJRI Kuching, Sarawak, Malaysia,” kata Theo di Kuching, Sabtu 24 Februari 2024.
Theo mengatakan melalui The First Borneo SMEs Festival ini KJRI Kuching dengan berbagai kegiatan seperti bazar, seminar dan lainnya juga memberikan edukasi bagaimana para pelaku UMKM bisa naik kelas.
“Caranya apa yaitu buat anda sebagai pengusaha UMKM yang profesional. Contohnya membuat kop surat atau identitas perusahaan yang resmi. Yang kita liat selama ini mereka itu belum resmi menjalankan usahanya. Ini yang kami dorong, di kegiatan festival ini kami membaut coaching clinik,” ujar Theo.
Ia menambahkan, kegiatan The First Borneo SMEs Festival kedepannya akan terus digalakan dengan melibatkan para pelaku UMKM se-Kalimantan khsusunya. Disitu ujar Theo ada Indonesia, Malaysia dan Brunai Darussalam.
“Kami berharap pelaksanaan festival ini dapat lebih banyak diikuti para pengusaha, saat mereka yang datang dari Kalbar dan Kuching, Sarawak. Mimpi besar kami yaitu bisa membuat asosiasi atau forum UMKM se Borneo. Dengan adanya pemindahan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur di yakini Borneo ini akan semakin berkemban. Untuk itu kerjasamanya para pelaku UMKM antar tiga negara di Borneo perlu lebih didorong baikdisektor jasa, perdagangan, pariwisata dan lainnya,” pungkas Theo.