HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Penggunaan obat topikal seperti salep, krim, gel, dan losion kerap dianggap sepele oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan cukup dengan mengoleskan obat ke kulit, maka keluhan akan langsung sembuh. Padahal, penggunaan obat topikal yang tidak tepat justru dapat mengurangi efektivitas pengobatan dan berisiko menimbulkan efek samping.
Hal tersebut disampaikan Apoteker Friskauli Marbun saat memberikan edukasi kepada masyarakat di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Rabu 17 Desember 2025.
Friskauli menjelaskan, obat topikal merupakan obat yang digunakan langsung pada permukaan tubuh untuk mengatasi berbagai keluhan, mulai dari gatal, alergi, infeksi kulit, peradangan hingga nyeri otot. Karena bekerja langsung di area yang bermasalah, obat ini relatif aman apabila digunakan sesuai aturan.
“Namun jika digunakan secara tidak rasional, kondisi kulit justru bisa semakin memburuk,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa langkah awal penggunaan obat topikal adalah memastikan tangan dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah mengoleskan obat. Selain itu, area kulit yang akan diobati perlu dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu agar obat dapat bekerja secara optimal.
Friskauli juga mengingatkan agar obat topikal dioleskan tipis dan merata sesuai anjuran. Mengoleskan obat terlalu tebal atau terlalu sering tidak akan mempercepat proses penyembuhan, bahkan dapat memicu iritasi dan infeksi kulit lainnya.
Menurutnya, kesalahan yang masih sering dilakukan masyarakat antara lain menggunakan obat tanpa membaca aturan pakai, menghentikan penggunaan sebelum waktunya, serta memakai obat milik orang lain. Kebiasaan tersebut berpotensi menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
“Obat oles bukan sekadar dioleskan, tetapi harus digunakan dengan cara yang tepat. Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker jika keluhan tidak membaik setelah beberapa hari penggunaan, agar penyembuhan berjalan optimal dan aman,” pungkasnya. (*)