Penyanyi Legendaris Ratna Iriani Tampil Memukau di pentas Pesta Musik Rakyat

HARIAN KALBAR (PONTIANAK)- Penyanyi dan pencipta lagu bertema lingkungan dan kemanusiaan yang cukup legendaris di Kalimantan Barat bahkan nasional, Ratnat Iriani Werry tampil memukau para penonnton yang kebanyakan merupakan para musisi Kota Pontianak di acara Pesta Musik Rakyat bersama Bang Yuli dan Bang Werry bertampat di Cafe Klani Taman Akcaya yang terletak di Jalan Sutan Syahrir di Pontianak, Sabtu 10 Februari 2024.

Tampil diiringan dengan sebuah gitar akustik yang di petiknya sendiri, Ratna Iriani di Pasta Musik Rakyat itu, membawakan dua buah lagu yaitu berjudul Panggung Sandiwara (Ahmad Albar, God Blees) dan lagu I Don’t Wanne Talk Abaout It (Rod Stewart).

Bacaan Lainnya

Keserasian irama petikan gitar dan keindahan lantunan suara, membuat dua lagu yang dinyanyikan oleh Ratna Iriani diikuti dinyanyikan oleh semua penonton yang hadir, tak terkecuali dikuiti bernyanyi juga oleh mantan Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yang hadir diacara Pesta Musik Rakyat itu.

“Saya berharap dengan ikut tampil di acara Pesta Musik Rakyat itu, saya bisa memberi motivasi para musisi Kalbar khususnya yang ada di Kota Pontianak, untuk terus berkarya dan meningkatkan diri dalam dunia musik. Dan saya sangat menghargai dan mengapresiasi kepada para musisi yang tampil di Pentas Musik Rakyat semalam. Namun saya sarankan untuk terus meningkatkan performa diatas panggung setiap musisi, agar penonton bisa terhibur dan memberikan apresiasi yang baik,” kata Ratna yang juga pencipta lagu “Nyanyian Sunyi” yang banyak di gemari anak-anak muda Kalbar.

Menurut istri dari Werry Syahrial ini mengatakan, performa atau penampilan seorang pemusik diatas panggung sangat berdampak pada penilaian dari pada penonton terhadap para musisi itu sendiri. Selain itu, musik memiliki energi yang dapat mempengaruhi manusia dan alam sekitarnya. Bila energi yang terpancar positif, maka hasilnya pun berwujud kebaikan. Akan sebaliknya, kerusakan bisa ditimbulkan tatkala energi yang keluar bersifat negatif.

“Sebagai penyanyi dan pencipta lagu bertema lingkungan dan kemanusiaan, saya yakin sekali pada pendapat saya itu. Dan saya pribadi bisa merasakannya ketika menyanyi atau mendengarkan lagu,” tutur Ratna yang juga biasa menjadi guru vokal itu.

Sebagai Pencipta lagu dan penyanyi, Ratna Iriani telah menelurkan beberapa ciptaan lagu dalam kiprahnya di blantika musik tanah air khususnya di Kalbar. Adapun beberapa karya lagunya yaitu yang berjudul Ayah, Cinta Yang Tulus, Jangan Lagi Berpisah, Untukmu, Surga dan Neraka dan Nyanyian Sunyi.

“Semua lagu-lagu saya selalu berbicara tentang konsidi hutan dan pantai kita yang rusak, dan porak porandanya kehidupan manusia akibat perang, kemiskinan dan ketertinggalan yang dirasakan oleh masyarakat. Dan lagu-lagu ciptaan saya itu ada yang sudah dibuatkan vidio klipnya, dulu vidio klip lagu saya itu hampir setiap sore di putar di stasiun TVRI Kalbar,” ungkap Ratna yang pernah keluar sebagai juara I Bintang Radio dan Televisi Kalimantan Barat tahun 1982 itu.

Diinformasikannya, dari beberapa lagu pembuatan vidio klip tidak hanya satu saja yang di cetak CD. Diproduseri secara eksekutif oleh Werry Syahrial suaminya sendirinya itu, vidio klip lagu-lagu ciptaan Ratna dengan album berjudul “Nak Kemane” mendapat pesanan sebanyak 2000 keping CD. Dimana lagu yang terkenal dalam album “Nak Kemane” yaitu Hutan di Punggung Bukit . Lagu itu masuk dalam 10 besar lomba cipta lagu, diurutan ke 7 Versi Bilboard record tahun 2007.

“Bahkan saat album “Nak Kemane” itu sejak ditangani oleh pemain gitar terkenal dari grup band God Blees, Ian Antono, CD yang tadinya hanya ingin mencetak sedikit saja menjadi tercetak 9000 keping. Dan alhamdulilah CD vidio klip yang di cetak itu banyak laku terjual, Bahkan albun CD “Nak Kemane” yang berisikan 12 lagu itu tercatat di MURI,” tutup Ratna. (Sy).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *