Indonesian Evening 2025 di Kuching: Semarak 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia dan Penguatan Kemitraan Strategis Indonesia–Sarawak

Konsul Jenderal Republik Indonesia, Abdullah Zulkifli saat memberi sambutannya di acara Indonesia Evening di Kuching Sarawak. Foto ist.

HARIAN KALBAR (KUCHING, MALAYSIA)- Acara Indonesian Evening yang berlangsung meriah di Imperial Hotel Kuching pada 26 November 2025 menjadi panggung penting bagi perayaan hubungan erat Indonesia–Sarawak. Dihadiri para pejabat tinggi Malaysia, diplomat negara sahabat, serta tokoh-tokoh terkemuka Sarawak, malam istimewa ini turut menandai dua momentum besar yakni Peringatan 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia dan 20 Tahun berdirinya Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kuching.

“Kami memberikan apresiasi mendalam atas hubungan bilateral yang semakin kokoh antara Indonesia dan Malaysia, khususnya Sarawak. Dan kami menekankan bahwa kerja sama kedua negara tumbuh kuat bukan hanya karena kedekatan geografis dan budaya, tetapi juga karena hubungan personal yang hangat antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim. Kedekatan itu kembali ditegaskan dalam Konsultasi Tahunan ke-13 Malaysia–Indonesia yang digelar di Jakarta pada 29 Juli 2025,” ungkap Konsul Jenderal Republik Indonesia, Abdullah Zulkifli saat memberi sambutannya di acara Indonesia Evening tersebut.

Bacaan Lainnya
Pemotongan Nasi Tumpeng pada acara Indonesia Evening 2025, KJRI Kuching dengan para tamu para pejabat Kuching Sarawak, Malaysia. Foto ist.

Dalam kesempatan itu Konjen RI Abdullah Zulkifli juga menyoroti kemajuan kerja sama lintas batas melalui forum Sosek Malindo yang baru-baru ini mengadakan pertemuan ke-38 di Miri. “Pertemuan tersebut menghasilkan langkah nyata dalam peningkatan infrastruktur perbatasan, fasilitasi perdagangan, mobilitas manusia dan barang, serta kolaborasi di bidang kesehatan, pendidikan, pertanian, dan keamanan. Indonesia berharap ke depan Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur juga dapat bergabung dalam mekanisme ini untuk menciptakan pembangunan perbatasan yang lebih terpadu,” terangnya.

Menurutnya dari sisi ekonomi, hubungan Indonesia dan Sarawak terus menunjukkan tren positif. Pada 2024, total perdagangan kedua wilayah melampaui USD 1 miliar, menegaskan kuatnya ekosistem ekonomi berbasis perbatasan. Berbagai proyek strategis—mulai dari investasi energi, keterkaitan industri, hingga pasokan listrik lintas batas yang telah berlangsung sejak 2016—menjadi bukti kolaborasi jangka panjang yang saling menguntungkan.

Konjen RI Kuching, Abdullah Zulkifli juga secara khusus menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Sarawak atas perlindungan dan dukungan bagi lebih dari 145.000 pekerja Indonesia yang bekerja di wilayah tersebut, mayoritas di sektor perkebunan kelapa sawit. “Kami juga menyoroti peran penting Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Indonesia dalam memberikan pendidikan bagi anak-anak pekerja migran, yang malam itu turut menampilkan persembahan seni,” ujarnya.

Peragaan busana dari kain kerajinan tenun khas Indonesia juga mewarnai acara Indonesia Evening 2025 yang di selengarakan KJRI Kuching. Foto ist.

Di bidang sosial dan budaya, hubungan Indonesia–Sarawak terus memperlihatkan dinamika positif melalui festival lintas budaya, pertukaran akademik, serta kegiatan olahraga yang melibatkan masyarakat di kedua sisi perbatasan. “Sorotan untuk tahun ini jatuh pada Borneo Games 2025 di Kuching yang diikuti Kalimantan Timur. Provinsi tersebut juga siap menjadi tuan rumah Borneo Games 2027,” ujar Abdullah Zulkifli.

Sementara itu, lanjut Konjen RI Kuching, dalam hal konektivitas, pembukaan kembali penerbangan langsung Pontianak–Kuching pada 12 September 2025 disambut sebagai langkah strategis yang memperkuat hubungan masyarakat kedua wilayah. “Indonesia juga berharap rute langsung penerbangan di wilayah-wilayah Indonesia-Malaysia lainnya seperti ke Balikpapan dan Bali dapat segera terwujud guna mendukung pariwisata, bisnis, dan interaksi sosial budaya,” imbuhnya.

Acara Indonesian Evening 2025 yang setiap tahun di selenggarakan KJRI Kuching ini menegaskan bahwa kerja sama Indonesia–Sarawak bukan sekadar seremonial, “tetapi terus berkembang menjadi kemitraan komprehensif yang menghubungkan ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan di seluruh Pulau Borneo. Dengan semangat persahabatan dan kolaborasi, kedua pihak optimistis masa depan hubungan ini akan semakin cerah,” pungkas Abdullah Zulkifli. (Sy)