Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemkot Pontianak Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Stabil

Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menyampaikan kondisi harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru. Foto ist.

HARIAN KALBAR (PONTIANAK) — Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya menjaga kestabilan harga serta ketersediaan bahan pokok agar tidak memberatkan masyarakat. Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menegaskan bahwa pihaknya bersama instansi terkait rutin memantau kondisi pasar dan melakukan langkah antisipatif terhadap potensi lonjakan harga.

“Berdasarkan hasil pantauan dari bulan ke bulan, harga di Kota Pontianak termasuk yang paling rendah, berada di peringkat 17 dari 44 kota yang dipantau. Kondisi ini menjadi perhatian kami, karena pada bulan Maret sempat terjadi penurunan hingga 40 persen,” ujarnya dalam High Level Meeting (HLM) Pengendalian Inflasi Jelang Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Aula Keriang Bandong, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar, Rabu 12 November 2025.

Bacaan Lainnya

Bahasan menjelaskan, penurunan harga yang terlalu tajam juga perlu diwaspadai karena dapat mengganggu keseimbangan pasokan dan distribusi barang. Dari 54 titik pantauan harga di Kota Pontianak, sebanyak 47 titik menunjukkan tren harga yang cenderung rendah.

“Ini bisa disebabkan oleh distribusi yang tidak merata dan perbedaan jarak pasokan antarwilayah. Karena itu, kami terus berkoordinasi agar tidak terjadi gejolak harga di kemudian hari,” jelasnya.

Sebagai langkah konkret, Pemkot Pontianak bersama Pemerintah Provinsi Kalbar dan instansi vertikal telah menyiapkan sejumlah program, di antaranya operasi pasar, penyaluran beras murah, serta pemantauan stok bahan pangan strategis. Bahasan menuturkan, bulan lalu Pemkot telah menyalurkan sekitar 20 ton beras untuk masyarakat berpenghasilan rendah sebagai upaya menjaga daya beli warga.

“Ke depan, kami tetap berhati-hati dan berupaya menjaga stabilitas harga serta ketersediaan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat,” katanya.

Selain program rutin, Pemkot Pontianak juga menyiapkan alokasi anggaran khusus untuk mendukung operasi pasar dan program pangan murah, agar harga bahan pokok di Pontianak tetap terkendali di bawah rata-rata nasional.

“Kami sedang mengembangkan inovasi early warning system, sistem peringatan dini berbasis data harga real-time, agar langkah antisipasi bisa dilakukan lebih cepat,” ungkap Bahasan.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada kelompok tani, TP PKK Kota Pontianak, pelaku usaha, dan masyarakat yang telah berperan aktif menjaga stabilitas harga di lapangan.

“Menjelang awal tahun biasanya ada potensi kenaikan harga di beberapa komoditas. Karena itu, kami mengajak semua pihak untuk terus bersinergi. Dengan semangat kebersamaan, Insya Allah kita dapat mengendalikannya dengan baik,” tutupnya. (*)