HARIAN KALBAR (PONTIANAK) – Suasana Pendopo Gubernur Kalimantan Barat pada Kamis 6 November 2025 terasa berbeda. Ratusan pemuda dari berbagai latar belakang—pelajar SMA/SMK, mahasiswa, komunitas, hingga unsur pemerintah daerah—berkumpul dalam semangat kebersamaan mengikuti Dialog Pemuda Lintas Generasi yang digelar Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kalbar.
Mengusung tema “Seribu Pemuda, Satu Tekad Membangun Kalbar dalam Bingkai Kebhinekaan,” kegiatan ini menjadi ajang refleksi sekaligus langkah nyata memperkuat persatuan, toleransi, dan peran generasi muda dalam pembangunan daerah.
Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H., yang hadir membuka acara, memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya dialog tersebut. Ia menilai kegiatan ini sebagai wadah strategis untuk membentuk karakter pemuda yang berwawasan kebangsaan dan siap menjadi motor penggerak kemajuan Kalbar.
Ketua FPK Kalbar, H. Burhanuddin Ahad, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran pemuda sebagai penjaga persatuan di tengah keberagaman masyarakat Kalimantan Barat. “Pemuda Kalbar adalah kekuatan besar yang akan menentukan masa depan daerah ini. Keberagaman harus menjadi kekuatan, bukan perbedaan yang memecah belah,” ujarnya penuh semangat.
Dialog menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, antara lain Kepala Badan Kesbangpol Kalbar Drs. H. Mnto Saidi, Wadir Binmas Polda Kalbar, serta Ketua Komnas Perempuan periode 2020–2025, Andy Yetriyani, M.Si. Mereka membahas isu kebangsaan, keamanan sosial, serta perlindungan kelompok rentan dengan perspektif kekinian yang dekat dengan dunia pemuda.
Momen paling berkesan terjadi ketika 24 pemuda dari 24 etnis di Kalimantan Barat tampil mengenakan busana adat masing-masing untuk membacakan Ikrar Sumpah Pemuda. Suasana menjadi haru dan membangkitkan semangat nasionalisme yang kuat di antara peserta.
Tak kalah menarik, puisi berjudul “Pemuda Dalam Cermin Bangsa” karya Ketua FPK Kalbar dibacakan penuh penghayatan oleh salah satu pelajar SMA, menyentuh hati para peserta dan menegaskan pentingnya persatuan dalam keberagaman.
Sesi dialog berlangsung dinamis. Para pelajar dan mahasiswa aktif menyampaikan pandangan terkait literasi digital, toleransi di lingkungan pendidikan, hingga potensi ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan oleh generasi muda Kalbar.
Acara ditutup dengan pembacaan Deklarasi Pemuda Lintas Generasi Kalbar yang berisi enam butir komitmen, mulai dari berpegang teguh pada Pancasila hingga menjadi teladan dalam etika bermedia. Deklarasi ini disambut dengan lantunan yel-yel semangat yakni “Kami Bersatu, Kami Maju!”
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa semangat kebangsaan masih menyala di dada para pemuda Kalimantan Barat. Mereka tak hanya berbicara tentang masa depan, tetapi mulai menuliskannya hari ini—dengan tekad, persatuan, dan cinta terhadap tanah kelahirannya. (*)


